Zakir Abdul Karim Naik atau lebih dikenal Zakir Naik merupakan ulama kenamaan India yang terkenal karena dakwah Islamnya yang menarik perhatian hingga ke orang-orang non-Muslim.
Zakir Naik dalam dakwahnya kerap mengklaim dirinya sebagai pembela Islam.
Tak hanya umat Muslim, Naik juga selalu mengundang warga non-Muslim dalam setiap dakwahnya yang sudah menyebar hingga ke berbagai negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria kelahiran 1965 ini dikenal sebagai tokoh Muslim yang terbuka mendiskusikan pemikiran Islam dan perbandingannya dengan agama lain.
Lihat Juga :![]() Tokoh Islam Internasional Ayatollah Khomeini, Pemimpin Syiah Pelopor Revolusi Iran |
Dengan cara komparasi ini, Naik ingin meluruskan kembali pandangan publik terhadap Islam yang mulai bergeser sejak insiden serangan pada 11 September 2001 di Amerika Serikat, atau biasa disebut tragedi 9/11. Sejak saat itu, Naik menganggap Islam selalu disebut fundamentalis dan agama teroris.
"Muslim harus selalu membela diri untuk Islam sejak 9/11 dan terus menolak dilabeli fundamentalis. Tak ada yang salah jika seorang Muslim disebut fundamentalis. Semua umat Muslim yang baik harus menjadi seorang fundamentalis yang dilengkapi dengan pengetahuan fundamental tentang Islam," ujar Naik dalam sebuah acara keagamaan di Riyadh, Arab Saudi, pada 2005 lalu sebagaimana dikutip Arab News.
Ia mengatakan konsep ini sebenarnya sama saja dengan seorang ilmuwan yang harus memiliki dasar berpikir fundamental dari bidang keilmuannya. Naik pun dikenal sebagai seorang pembicara Muslim yang kerap mendasarkan dakwahnya pada ilmu.
Sebelum menyelami Islam dan dunia dakwah, Naik sendiri ialah akademisi lulusan Sarjana Kedokteran dan Bedah Universitas Mumbai.
Pada 1991, Naik memutuskan meninggalkan dunia medis dan mulai menggeluti dakwah hingga akhirnya mendirikan Islamic Research Foundation (IRF).
Lambat laun, nama Naik di dunia dakwah mulai santer terdengar. Ia pun kerap diundang ke berbagai negara untuk berdakwah dan memperkenalkan Islam.
Di Arab Saudi, Naik bahkan dianugerahi penghargaan sipil tertinggi dari kerajaan yakni Shah Faisal Award.
Meski begitu, sebagian orang yang telah mendengar dakwahnya menganggap Naik kerap melontarkan komentar yang merendahkan agama lain.
Dalam satu ceramahnya pada 2016 lalu, Naik bahkan menyebut semua Muslim harus menjadi teroris. Diberitakan NDTV, Naik mengatakan bahwa jika umat Muslim mau, mereka dapat membuat 80 persen warga India tak lagi hemeluk agama Hindu dan pindah haluan ke Islam.
Akibat komentarnya yang kerap dinilai radikal, Naik dikecam di negaranya sendiri yang mayoritas beragama Hindu. Naik bahkan dikecam karena diduga menginspirasi pelaku bom Mumbai, Rahil Sheikh.
Di Skotlandia, Naik juga dihujat karena dianggap menginspirasi seorang pemuda untuk melakukan serangan bom di Bandara Glasgow pada 2007.
Naik juga dikritik karena diduga menginspirasi pelaku bom Tahun baru di Dhaka, Bangladesh, 2016 lalu. Pelaku sempat mengunggah pesan mengutip perkataan dari sang tokoh agama tersebut sebelum melancarkan aksi terornya.
Di Asia Tenggara, salah satu penulis berita lokal Malaysiakini menganggap gaya ceramah Zakir Naik memang tak sopan.
"Hal ini membuat perdamaian yang sudah ada antar anggota agama berbeda menjadi sulit (diterapkan)," tulisnya.
Naik menyadari bahwa dakwah-dakwahnya bisa memicu salah persepsi dari para pendengarnya. Ia pun tak terkejut pelaku bom Mumbai terinspirasi dari pernyataannya.
"Saya setuju, saya menginspirasi orang yang dekat dengan Islam, tapi setiap penggemar tak selalu mengikuti kata-kata saya. Saat seseorang dekat dengan Islam, ada kemungkinan mereka mendengar pembicaraan lain," kata dia.
Sekarang banyak orang yang menyesatkan umat Muslim dengan mengatasnamakan ajaran Islam, kata Naik. Menurutnya, agama Islam yang ia anut tak pernah mengajarnya membunuh orang tak bersalah.