Cium Bendera Ukraina, Paus Fransiskus Kecam Kebrutalan di Bucha

CNN Indonesia
Rabu, 06 Apr 2022 20:45 WIB
Paus Fransiskus menilai komunitas internasional tidak berdaya menanggapi agresi Rusia ke Ukraina yang semakin ganas.
Paus Fransiskus memegang dan mencium bendera Ukraina lusuh yang didapat langsung dari kota Bucha. (Foto: AFP/ANDREAS SOLARO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Paus Fransiskus mengecam dugaan pembantaian warga sipil yang terjadi di BuchaUkraina, menyusul penemuan ratusan mayat dalam kondisi mengenaskan di wilayah tersebut.

Penemuan jasad-jasad itu terjadi usai pasukan Rusia hengkang dari Bucha dan kota-kota lainnya dekat ibu kota Kyiv.

"Berita terakhir soal Ukraina, bukannya membawa kelegaan dan harapan, malah menunjukkan kekejaman baru seperti pembantaian di Bucha," kata Paus Fransiskus selama pertemuan rutin di Vatikan seperti dikutip AFP, Rabu (6/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hentikan perang ini! Biarkan senjata diam! Berhenti menabur kematian dan kehancuran," katanya menambahkan mengutuk kekejaman terhadap warga sipil, wanita dan anak-anak yang tak berdaya.

Ia kemudian berujar, "Kekejaman yang lebih mengerikan, juga dilakukan terhadap warga sipil, perempuan, dan anak-anak yang tak berdaya. Mereka korban tak bersalah, dan akan masuk surga serta mendapat pengampunan."

Paus Fransiskus kemudian berdiri dan mengangkat bendera Ukraina yang terlihat lusuh. Bendera itu disebut dikirim langsung dari Bucha.

"Dari kota yang mati syahid Bucha," kata dia lalu melipat bendera Ukraina itu dan menciumnya.

Selain itu, Paus Fransiskus juga menilai komunitas internasional tak garang merespons agresi Rusia.

"Di perang Ukraina, kami menyaksikan organisasi internasional tak berdaya," ucap dia.

Setelah Perang Dunia II, lanjutnya, berbagai upaya ditempuh untuk meletakkan dasar sejarah perdamaian baru. Namun, sejarah lama persaingan kekuatan besar terus berlanjut.

Pekan lalu, pemerintah Ukraina menemukan 410 jenazah di jalan-jalan dekat kota Kyiv, termasuk di Bucha. Banyak pihak yang menduga mereka tewas imbas serangan pasukan Rusia.

Mereka mengetahui fakta itu setelah memasuki sejumlah wilayah dekat Kyiv, seperti Bucha, Irpin, dan Hostomel untuk pertama kalinya usai Rusia hengkang.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenky, sampai-sampai geram dan mengutuk kejadian itu. Ia bahkan menyebut tindakan itu sebagai genosida.

Zelensky juga mendesak agar Dewan Keamanan PBB bertindak lebih tegas menyoal agresi Rusia usai penemuan di Bucha.

(isa/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER