Susul Barat, Jepang Sanksi Dua Putri Putin

CNN Indonesia
Selasa, 12 Apr 2022 18:40 WIB
Jepang menjatuhkan sanksi terhadap dua putri Presiden Rusia, Vladimir Putin, yaitu Mariya Vorontsova dan Katerina Tikhonova. (AP/Alexander Zemlianichenko)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jepang menjatuhkan sanksi terhadap dua putri Presiden Rusia, Vladimir Putin, yaitu Mariya Vorontsova dan Katerina Tikhonova.

Sebagaimana dilansir CNN, Kementerian Luar Negeri Jepang mengumumkan bahwa dengan sanksi ini, mereka bakal membekukan aset Vorontsova dan Tikhonova yang ada di negaranya.

Selain Vorontsova dan Tikhonova, 396 warga Rusia lainnya juga menjadi target sanksi terbaru Jepang, termasuk keluarga Menlu Rusia, Sergey Lavrov.

Anggota keluarga Lavrov yang menjadi sasaran sanksi Jepang itu termasuk istrinya, Mariya Lavrova, dan anak perempuannya, Yekaterina Vinokurova.

Menurut Kementerian Luar Negeri Jepang, sanksi itu juga menyasar anggota keluarga Menlu Rusia, Sergey Lavrov. Mereka di antaranya istri Lavrov, Mariya Lavrova, dan anak perempuannya Yekaterina Vinokurova.

Sebelumnya, Jepang sudah menjatuhkan sederet sanksi atas Rusia. Sanksi itu mencakup larangan impor vodka dan batu bara dari Rusia, pengurangan investasi di Rusia, dan membekukan aset yang dikelola bank-banknya.

Langkah terbaru ini sendiri dijatuhkan setelah sejumlah pihak Barat, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa, juga menjatuhkan sanksi terhadap dua anakPutin tersebut.

Uni Eropa memasukkan dua putri Putin itu ke dalam daftar hitam mereka. Sanksi ini mulai berlaku pada Jumat (8/4).

Vorontsova masuk dalam daftar hitam karena dia merupakan salah satu pemilik perusahaan yang terlibat dalam proyek investasi swasta terbesar Rusia dalam perawatan kesehatan, Nomenko.

Kedua anak Putin itu menghadapi ancaman penyitaan aset dan larangan bepergian ke 27 negara Uni Eropa. Selain UE, Amerika Serikat dan Inggris juga mengambil langkah serupa.

AS menyatakan, sanksi itu merupakan bentuk tekanan terhadap ekonomi Rusia dan para elitenya, menyusul invasi di Ukraina. AS juga menuduh para target sanksi itu memperkaya diri sendiri dan mengorbankan rakyat Rusia.

"Beberapa dari mereka bertanggung jawab memberikan dukungan kepada Putin untuk menginvasi Ukraina," demikian pernyataan resmi Gedung Putih pekan lalu, seperti dikutip AFP.

(isa/has)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK