Gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada Oktober mendatang terus menjadi sorotan sejak Presiden Rusia Vladimir Putin berencana hadir dalam pertemuan tersebut.
Negara Barat terus melayangkan ketidaksenangan jika Rusia berpartisipasi dalam rangkaian KTT G20 tahun ini imbas dari invasi Moskow ke Ukraina.
Sejauh ini, Indonesia menyatakan masih akan mengundang seluruh anggota G20, termasuk Rusia, untuk berpartisipasi dalam rangkaian forum tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah negara seperti bahkan sudah mewanti-wanti soal rasa keberatan mereka kepada Indonesia jika Rusia hadir dalam pertemuan-pertemuan kelompok tersebut. Hal itu pun membuat posisi Indonesia sebagai Ketua G20 tahun ini terus terdesak.
Berikut beberapa negara yang menolak mentah-mentah kehadiran Rusia di G20 tahun ini:
Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Rob Fenn, menilai Rusia mempersulit presidensi G20 Indonesia pada tahun ini karena menginvasi Ukraina.
"Jadi, Rusia tidak memudahkan Presidensi Indonesia kali ini dengan menyerang negara tetangganya sendiri dan sebuah negara yang berdaulat. Dengan melanggar peraturan internasional dengan menyerang sebuah negara yang berdaulat," kata Fenn di Denpasar, Bali, pada Maret lalu.
Meski demikian, Fenn menuturkan masih ada waktu bagi Rusia untuk menghentikan serangannya di Ukraina sebelum pertemuan G20 digelar.
Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen, mengatakan negaranya tak akan berpartisipasi dalam pertemuan G20 bila Rusia ikut hadir, Rabu (6/4).
"Presiden [Joe] Biden telah menyatakan secara jelas, dan saya sangat setuju dengannya, bahwa bisnis dengan Rusia tak bisa berjalan seperti biasa dalam institusi finansial," kata Yellen, dikutip dari CNN.
"Saya telah menyatakan secara jelas kepada kolega saya di Indonesia, bahwa kami tidak akan berpartisipasi dan rangkaian pertemuan yang dihadiri perwakilan Rusia," lanjutnya.
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengatakan Rusia tak bisa menjadi mitra yang konstruktif dalam pertemuan G20, Kamis (31/3).
"Yang saya tegaskan adalah, tidak bisa melakukan bisnis seperti biasa saat [Presiden Rusia] Vladimir Putin hanya duduk di meja sembari berpura-pura keadaan baik-baik saja," kata Trudeau, dikutip dari Reuters.
Polandia telah mengusulkan kepada beberapa pejabat AS untuk mengecualikan Rusia dalam pertemuan G20.
"Dalam pertemuan bersama [Menteri Komersial AS] Gina Raimondo, kami mengajukan proposal untuk mengecualikan Rusia dari G20, yang disambut dengan persetujuan dan respons positif," kata Menteri Teknologi dan Pembangunan Ekonomi Polandia, Piotr Nowak, pada Maret lalu seperti dikutip Reuters.
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, merasa tak nyaman membayangkan ia harus duduk bersama Putin dalam pertemuan G20.
Lihat Juga :![]() TOKOH ISLAM INTERNASIONAL Zakir Naik, Antara Kontroversi Dakwah dan Klaim Pembela Islam |
"Ide duduk satu meja dengan Vladimir Putin, yang membuat AS bersiap menyebutnya melakukan kejahatan perang di Ukraina, untuk saya adalah langkah yang terlalu jauh," kata Morrison pada Maret lalu, seperti dikutip Reuters.