Jakarta, CNN Indonesia --
Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) banyak melakukan gebrakan baru usai menjadi Putra Mahkota Arab Saudi pada 2017. Kebijakan itu semakin membuat Saudi dalam 10 tahun terakhir semakin terbuka.
Sosok kontroversial dan penuh misteri juga melekat pada putra Raja Salman bin Abdulaziz ini. Namun, MbS justru kini populer bagi sejumlah warga Indonesia.
Beragam aturan ia buat, mulai pelonggaran kekangan terhadap perempuan hingga festival di ruang terbuka, meski tetap masih ada batasan tertentu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
November 2021 lalu, publik gempar dengan pemberintaan soal salah satu wilayah di Arab Saudi yang disebut melonggarkan aturan bebas memakai bikini di salah satu resor pantai tertentu.
Menurut laporan AFP, kawasan pesisir di King Abdullah Economic City dibuka untuk turis. Mereka boleh datang bersama pasangan dan dilaporkan boleh mengenakan pakaian renang bahkan bikini di kompleks hotel.
Selain itu menyoal pelonggaran aturan terhadap perempuan di antaranya perempuan boleh hidup sendiri tanpa wali, perempuan boleh mengganti nama tanpa izin wali, perempuan boleh menyetir mobil, dan perempuan boleh masuk militer.
MbS juga mengizinkan bioskop beroperasi, daan gelaran konser atau festival di negara itu.
Sejumlah pengamat mengatakan langkah-langkah itu ditempuh karena MbS ingin menjadikan Saudi sebagai negara modern yang nyaman bagi turis asing.
MbS mulai merevisi aturan-aturan keagamaan yang konservatif. Visi 2030 Saudi menuntut Kerajaan melakukan modernisasi guna menumbuhkan ekonomi dari sektor non-minyak.
Selain itu, sektor hiburan dan pariwisata juga menjadi alternatif baru bagi pendapatan negara.
Kabar soal kasus pembunuhan yang dikaitkan dengan MbS dan rekam jejaknya hingga jadi Pura Mahkota Saudi, baca di halaman selanjutnya...
[Gambas:Video CNN]
Sejumlah kelompok pemantau hak asasi manusia menilai upaya MbS melakukan moderasi di Saudi digunakan untuk menutupi pembunuhan terhadap jurnalis Jamal Khashoggi.
Pada Maret 2021 lalu, Amerika Serikat merilis laporan intelijen yang menyebut MbS terlibat dalam kasus pembunuhan Khashoggi dengan menyetujui operasi pembunuhan atau menangkap jurnalis itu pada Oktober 2018.
Namun, pemerintah Saudi membantah adanya campur tangan Pangeran MBS. Mereka juga menolak temuan laporan tersebut.
Selain kasus itu, MbS juga diduga terlibat dalam kasus penculikan.
Pada November 2017 Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri mengundurkan diri secara tiba-tiba dalam keadaan yang mencurigakan saat berkunjung ke Riyadh. Dalam waktu yang lama, ia belum kembali ke Libanon.
Komunitas internasional menekan Saudi dan meminta Hariri dipulangkan. Apa yang terjadi sebenarnya menyangkut Hariri dan MbS tak ada yang yang tahu. Namun, kecurigaan dunia tercermin saat MbS melontarkan lelucon setahun kemudian saat konferensi pers, demikian dikutip Britannica.
Sekitar waktu yang sama dengan pengunduran diri aneh Hariri, puluhan pangeran Saudi, pemimpin bisnis, dan pejabat senior ditangkap. Manuver itu disebut-sebut sebagai gerakan antikorupsi.
Namun, mereka yang ditahan adalah beberapa tokoh terkaya dan paling kuat di Arab Saudi termasuk taipan Pangeran al-Waleed bin Talal. Banyak pengamat menduga tujuan sebenarnya dari penyisiran itu yakni demi mengamankan kekuasaan tetap ada di tangan MbS.
Di antara mereka ada yang dibebaskan setelah menyerahkan sebagian kendali bisnis mereka kepada negara atau membayar miliaran dolar. Pemerintah Saudi diyakini telah mengumpulkan lebih dari $100 miliar atau Rp1.436 triliun dari langkah tersebut.
Di antara kontroversi soal pemberitaan dirinya, MbS justru jadi salah satu pemimpin negara di dunia yang cukup populer di RI.
Awal April lalu, badan think thank asal Australia, Lowy Institute, merilis hasil survei yang menunjukkan bahwa MbS menjadi pemimpin dunia yang paling disukai di Indonesia.
Jajak pendapat itu diikuti oleh 3.000 koresponden RI yang berusia 17 hingga 65 tahun.
MbS mengantongi 57 persen kepercayaan masyarakat Indonesia. Angka ini bahkan melebihi persentase Presiden RI, Joko Widodo. Ia menempati posisi pertama sebagai pemimpin dunia paling dipercaya responden Indonesia.
Rekam Jejak MbS
Sejak belia, MbS tertarik tentang pemerintahan. Ia kerap mengikuti jejak ayahnya dan sadar akan citra sebagai anak raja.
MbS mengisi hari-harinya belajar menjalin komunikasi dengan berbagai pejabat tinggi dan belajar agar tak jadi sembrono.
Ia menempuh program studi Hukum di Universitas King Saudi, Riyadh, dan lulus pada 2007. Dua tahun kemudian, ia menjadi penasihat resmi ayahnya, yang ketika itu menjadi Gubernur Riyadh.
MbS lalu mendirikan sejumlah perusahaan dan organisasi nirlaba untuk mempromosikan kewirausahaan di Kerajaan.
Selepas menjadi gubernur, Pangeran Salman naik menjadi putra mahkota pada 2012. Tiga tahun kemudian Raja Arab Saudi sebelum dia, Abdullah, meninggal dunia. Salman lalu menjadi raja dan menunjuk Mbs sebagai menteri pertahanan.
Dalam hitungan bulan sebagai Menhan, MbS meluncurkan intervensi militer dalam perang saudara Yaman, yang dikenal sebagai Operasi Badai Penentu. Operasi ini bertujuan untuk memberi tekanan ke Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi melawan pemberontak Houthi.
Pemberontak Houthi disokong pemerintah Iran. Jika mereka menang diperkirakan area di sepanjang perbatasan selatan Saudi akan mampu dikontrol pemerintah Iran.
[Gambas:Infografis CNN]