TOKOH ISLAM INTERNASIONAL

Pangeran MbS, Putra Mahkota Saudi yang Penuh Misteri tapi Idola di RI

isa | CNN Indonesia
Sabtu, 16 Apr 2022 16:30 WIB
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran MbS dikenal dengan gebrakan dan sederet kontroversinya mengadikan Saudi lebih terbuka.
Nama Pangeran MbS sempat dikaitkan dengan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. (Jim WATSON / AFP)

Sejumlah kelompok pemantau hak asasi manusia menilai upaya MbS melakukan moderasi di Saudi digunakan untuk menutupi pembunuhan terhadap jurnalis Jamal Khashoggi.

Pada Maret 2021 lalu, Amerika Serikat merilis laporan intelijen yang menyebut MbS terlibat dalam kasus pembunuhan Khashoggi dengan menyetujui operasi pembunuhan atau menangkap jurnalis itu pada Oktober 2018.

Namun, pemerintah Saudi membantah adanya campur tangan Pangeran MBS. Mereka juga menolak temuan laporan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain kasus itu, MbS juga diduga terlibat dalam kasus penculikan.

Pada November 2017 Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri mengundurkan diri secara tiba-tiba dalam keadaan yang mencurigakan saat berkunjung ke Riyadh. Dalam waktu yang lama, ia belum kembali ke Libanon.

Komunitas internasional menekan Saudi dan meminta Hariri dipulangkan. Apa yang terjadi sebenarnya menyangkut Hariri dan MbS tak ada yang yang tahu. Namun, kecurigaan dunia tercermin saat MbS melontarkan lelucon setahun kemudian saat konferensi pers, demikian dikutip Britannica.

Sekitar waktu yang sama dengan pengunduran diri aneh Hariri, puluhan pangeran Saudi, pemimpin bisnis, dan pejabat senior ditangkap. Manuver itu disebut-sebut sebagai gerakan antikorupsi.

Namun, mereka yang ditahan adalah beberapa tokoh terkaya dan paling kuat di Arab Saudi termasuk taipan Pangeran al-Waleed bin Talal. Banyak pengamat menduga tujuan sebenarnya dari penyisiran itu yakni demi mengamankan kekuasaan tetap ada di tangan MbS.

Di antara mereka ada yang dibebaskan setelah menyerahkan sebagian kendali bisnis mereka kepada negara atau membayar miliaran dolar. Pemerintah Saudi diyakini telah mengumpulkan lebih dari $100 miliar atau Rp1.436 triliun dari langkah tersebut.

Di antara kontroversi soal pemberitaan dirinya, MbS justru jadi salah satu pemimpin negara di dunia yang cukup populer di RI.

Awal April lalu, badan think thank asal Australia, Lowy Institute, merilis hasil survei yang menunjukkan bahwa MbS menjadi pemimpin dunia yang paling disukai di Indonesia.

Jajak pendapat itu diikuti oleh 3.000 koresponden RI yang berusia 17 hingga 65 tahun.

MbS mengantongi 57 persen kepercayaan masyarakat Indonesia. Angka ini bahkan melebihi persentase Presiden RI, Joko Widodo. Ia menempati posisi pertama sebagai pemimpin dunia paling dipercaya responden Indonesia.

Rekam Jejak MbS

Sejak belia, MbS tertarik tentang pemerintahan. Ia kerap mengikuti jejak ayahnya dan sadar akan citra sebagai anak raja.

MbS mengisi hari-harinya belajar menjalin komunikasi dengan berbagai pejabat tinggi dan belajar agar tak jadi sembrono.

Ia menempuh program studi Hukum di Universitas King Saudi, Riyadh, dan lulus pada 2007. Dua tahun kemudian, ia menjadi penasihat resmi ayahnya, yang ketika itu menjadi Gubernur Riyadh.

MbS lalu mendirikan sejumlah perusahaan dan organisasi nirlaba untuk mempromosikan kewirausahaan di Kerajaan.

Selepas menjadi gubernur, Pangeran Salman naik menjadi putra mahkota pada 2012. Tiga tahun kemudian Raja Arab Saudi sebelum dia, Abdullah, meninggal dunia. Salman lalu menjadi raja dan menunjuk Mbs sebagai menteri pertahanan.

Dalam hitungan bulan sebagai Menhan, MbS meluncurkan intervensi militer dalam perang saudara Yaman, yang dikenal sebagai Operasi Badai Penentu. Operasi ini bertujuan untuk memberi tekanan ke Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi melawan pemberontak Houthi.

Pemberontak Houthi disokong pemerintah Iran. Jika mereka menang diperkirakan area di sepanjang perbatasan selatan Saudi akan mampu dikontrol pemerintah Iran.



(bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER