Rusia Bombardir Pabrik Baja Mariupol Ukraina yang Tampung Ribuan Warga

CNN Indonesia
Rabu, 20 Apr 2022 02:25 WIB
Rusia dilaporkan menggempur pabrik baja di Mariupol yang menjadi benteng pertahanan pasukan Ukraina dan tempat berlindung ribuan warga.
Rusia dilaporkan menggempur pabrik baja di Mariupol yang menjadi benteng pertahanan pasukan Ukraina dan tempat berlindung ribuan warga. (Foto: AP/)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pejabat Ukraina mengatakan pasukan Rusia terus membombardir pabrik baja Azovstal di Mariupol yang terkepung.

Mariupol terletak tenggara Ukraina masih menjadi titik perang yang kini tengah digempur Rusia habis-habisan. Kota pelabuhan itu telah dibombardir Rusia tanpa henti sejak awal invasi.

Lebih dari 90 persen infrastruktur kota rusak atau hancur, menurut perkiraan Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pasukan Rusia tidak hanya menggempur Azovstal dengan bom tapi juga dengan artileri dan tank, melanjutkan serangan gila-gilaan mereka di daerah permukiman di Tepi Kiri Livoberezhnyi di sepanjang jalur dari Meotidy Boulevard," kata Penasihat Wali Kota Mariupol, Petro Andriushchenko, pada Selasa (19/4).

Andriushchenko menuturkan dirinya tak berada di Mariupol. Ia mendapati situasi terkini kota itu dari jaringan kontaknya di kota tersebut.

CNN tak dapat secara independen mengonfirmasi serangan Rusia tersebut. Namun, media pro-Kremlin yang didukung separatis Ukraina juga telah merilis laporan soal gempuran ke pabrik Azovstal.

Militer Rusia bahkan memberi waktu bagi warga dan tentara Ukraina yang bertempur di Azovstal untuk menyerah sampai pukul 12.00 malam waktu setempat, tenggat waktu yang telah berlalu.

Anggota Ombudsman HAM parlemen Ukraina, Liudmyla Denisova, mengatakan sekitar 1.000 warga sipil, termasuk anak-anak, masih berlindung di ruang bawah tanah pabrik tersebut.

Denisova mengklaim pasukan Rusia telah memerintahkan penduduk mengenakan ban lengan putih - mirip dengan yang dikenakan sebagai tanda teman atau lawan oleh pasukan Rusia dan separatis - ketika bergerak di sekitar Mariupol. Hal itu dilakukan agar pasukan Rusia dapat membedakan warga sipil dengan para musuh yakni tentara dan kombatan Ukraina.

Sementara itu, Dinas Keamanan Ukraina (SBU) merilis rekaman audio komunikasi yang diklaim merupakan seorang komandan unit darat Rusia.

Komandan tersebut mengatakan jet-jet tempur Rusia berencana membombardir sekitar pabrik Azovstal hingga rata seperti tanah.

Komandan itu disebut berjarak setidaknya empat kilometer (atau sekitar 2,5 mil) dari Azovstal.

"Kami mengharapkan 'kejutan' dari Rusia di sini," bunyi percakapan komandan tersebut yang terekam.

"Kejutan seperti apa?" suara seorang wanita menjawab.

"Tiga ton (bom), dari langit," jawab pria itu.

CNN tidak dapat menjamin keaslian rekaman tersebut. Namun, SBU sebelumnya telah merilis audio dari lalu lintas radio yang dicegat yang mengungkapkan tentara Rusia mendiskusikan pembunuhan dan pemerkosaan warga sipil di Ukraina.

Rekaman itu pun memperkuat tuduhan kejahatan perang yang dilakukan pasukan Rusia selama menginvasi Ukraina.

Satu setengah bulan lebih sudah Rusia menggencarkan invasi ke Ukraina. Alih-alih mengendur, Rusia malah melancarkan fase kedua perang dengan fokus merebut bagian timur Ukraina seperti Donbas, Donetsk, dan Luhansk.

Presiden Putin berulang kali beralasan Rusia tak memiliki pilihan selain melancarkan agresi demi melindungi warga Ukraina berbahasa Rusia yang menjadi subjek diskriminasi hingga pembunuhan.

Putin juga berdalih invasi dilakukan guna melucuti militer Ukraina dan "denazifikasi" negara eks Uni Soviet itu.

Namun, Kyiv dan negara Barat menolak argumen itu yang dinilai sebagai dalih palsu Rusia.

(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER