China menyatakan kotak hitam pesawat China Eastern Airlines Boeing 737-300 yang jatuh bulan lalu rusak parah.
"Dua alat perekam di pesawat rusak parah karena benturan. Restorasi data dan analisis masih dalam penelitian," demikian pernyataan resmi Badan Penerbangan Sipil Internasional (CAAC) pada Rabu (21/4) dikutip Reuters.
CAAC tak memberikan rincian lebih lanjut soal penyelidikan mereka. Biasanya, kebanyakan kecelakaan disebabkan oleh masalah teknis dan faktor manusia (human error).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada banyak kesulitan dalam menginvestigasi kecelakaan, dan di waktu yang sama bukti yang tersedia sangat terbatas," ujar Wakil Direktur CAAC kepada Xinhuna.
Kotak hitam yang rusak membuat CAAC tak bisa menunjukkan penyebab pesawat jatuh. Mereka hanya mengatakan, sejumlah syarat terpenuhi, jet dirawat dengan baik, cuaca baik, dan tak ada barang yang berbahaya di dalamnya.
Selain itu, mereka tak menemukan kesalahan pada pesawat maupun kargo, tak menemukan kejanggalan pada sistem navigasi, dan sertifikat kelayakan pesawat juga valid.
Merespons kotak hitam yang hancur, pengamat penerbangan dari UNiversitas Penerbangan Embry-Riddle, Anthony Brickhouse, mengatakan kondisi semacam itu bukan jenis yang terjadi karena jatuh atau meledak.
Namun, tak menutup kemungkinan ada bagian yang robek setelah CAAC mengatakan bagian ujung sayap ditemukan sejauh 12 km dari lokasi.
"Dua pertanyaan yang muncul: Apakah potongan yang terlepas itu menyebabkan menukik tajam atau apakah menukik yang menyebabkan potongan itu meledak?" kata Brickhouse.
Kotak-kotak hitam itu, lanjutnya, dirancang sangat kuat.
"Saya benar-benar tak habis pikir dalam sejarah baru-baru ini, kami menemukan kotak-kotak itu dan kami tidak mendapat informasi darinya," ucap Brickhouse lagi.
Pesawat China Eastern Airline menukik secara vertikal saat jatuh dan menghantam perbukitan di kota Wuzhou, Guangxi, pada Senin (21/3).
Pesawat lepas landas dari Kota Kunming pukul 13.11 waktu setempat. Namun, mereka kehilangan kontak saat pesawat berada di wilayah udara kota Wuzhou, Guangxi.
Setelah pukul 14.22 waktu setempat tak ada lagi data penerbangan yang berkaitan dengan maskapai tersebut.
Pesawat China Eastern seharusnya mendarat di Guangzhou pada pukul 15.05 waktu setempat, namun tidak terjadi karena mengalami kecelakaan. Seluruh penumpang yang berjumlah 132 orang dinyatakan tewas.