Kenapa Putin Buru-buru Umumkan Kemenangan Rusia di Mariupol?
Presiden Rusia, Vladimir Putin, buru-buru mengumumkan klaim kemenangan atas Kota Mariupol di Ukraina, Kamis (21/4).
Putin menyebut Mariupol kini telah dibebaskan, meski ratusan tentara Ukraina dan warga sipil masih bertahan di pabrik baja kota itu.
Dalam pertemuan di Kremlin yang disiarkan di televisi, Putin mengucapkan selamat kepada menteri pertahanan Rusia dan pasukannya karena telah sukses bertempur untuk membebaskan Mariupol.
Putin juga menilai pasukan Rusia tak harus bertempur di pabrik baja Azovstal yang kini jadi tempat perlindungan kubu Ukraina. Menurut Putin, pasukan Rusia cukup mengamankan area tersebut secara ketat.
Meski pabrik Azovstal belum dikuasai, Putin terlihat terburu-buru mengklaim kemerdekaan atas Mariupol.
Lihat Juga :KILAS INTERNASIONAL Neraka Azov vs Chechen di Mariupol hingga Turki Buka Suara soal NATO |
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Ned Price, menilai pengakuan itu merupakan "bagian dari penyesatan informasi sesuai panduan perang mereka yang telah usang."
Namun, beberapa pejabat Barat menilai Putin berupaya menunjukkan sebuah kemenangan tertentu pada 9 Mei.
Sebagaimana diberitakan CNN, 9 Mei merupakan Hari Kemerdekaan Rusia. Di hari itu, Rusia merayakan kekalahan Nazi pada Perang Dunia II dengan parade pasukan dan senjata besar.
Menurut beberapa pejabat, Putin ingin merayakan kemenangan atas perangnya pada hari itu. Terlebih, kemenangan di Mariupol dinilai penting karena anggapan Rusia bahwa daerah itu merupakan markas utama Batalion Azov yang dituduh Neo-Nazi.
"Putin akan melakukan parade kemenangan pada 9 Mei tidak peduli status perang atau dialog damai," seorang pejabat pertahanan Eropa.