Ukraina Autopsi 1.084 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal Dekat Kyiv

CNN Indonesia
Sabtu, 23 Apr 2022 04:30 WIB
Ukraina mengautopsi ribuan jasad diduga warga sipil yang ditemukan di sekitar ibu kota Kyiv setelah pasukan Rusia hengkang dari sana.
Ukraina mengautopsi ribuan jasad diduga warga sipil yang ditemukan di sekitar ibu kota Kyiv setelah pasukan Rusia hengkang dari sana. (Foto: AP/Rodrigo Abd)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penyelidik forensik Ukraina mengautopsi sebanyak 1.084 jasad diduga warga sipil yang ditemukan di dekat ibu kota Kyiv setelah pasukan Rusia hengkang dari wilayah tersebut.

Kepala Polisi Daerah Kyiv, Andrii Nebytov, mengatakan mayat-mayat itu segera diautopsi penyelidik investigasi tak lama setelah pasukan Ukraina menduduki lagi wilayah sekitar Kyiv.

"Sekarang, jumlah jenazah yang ditemukan ada 1.084, mereka diautopsi oleh investigator dan dibawa ke fasilitas forensik," kata Nebytov pada Jumat (22/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban-korban itu menurutnya, adalah warga sipil yang tak ada kaitannya dengan pasukan pertahanan atau unit militer lain.

"Sebagian besar, antara 50 hingga 75 persen warga dibunuh dengan senjata kecil, senapan mesin, atau sniper, bergantung lokasinya," ucap Nebytov.

Ia juga mengungkapkan, sekitar 300 jenazah belum diidentifikasi. Nebytov lantas meminta warga agar memberitahu pihak berwenang jika ada anggota keluarga atau kerabat yang hilang.

"Jangan menunggu," tegas dia seperti dikutip CNN.

Penyelidik di Kyiv dan wilayah lain Ukraina mengatakan mereka menemukan bukti lebih luas soal pembunuhan warga sipil oleh pasukan Rusia.

Beberapa pekan lalu, Ukraina melaporkan menemukan lebih dari 300 mayat dalam kondisi mengenaskan berserakan di Bucha, daerah sekitar Kyiv. Mereka diduga dibunuh pasukan Rusia saat mengepung kawasan itu.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, sampai murka melihat temuan itu. Ia bahkan menyebut tindakan itu sebagai genosida dan menuntut pemerintah Rusia bertanggung jawab atas serangan militer di negaranya.

Sejumlah negara Barat juga ramai-ramai mengecam tindakan Rusia. Inggris, misalnya, sampai berinisiatif mengumpulkan bukti dan mendukung investigasi kejahatan perang.

Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak agar dilakukan investigas menyoal penemuan tersebut untuk memastikan akuntabilitas dan keadilan.

(isa/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER