Selain itu, Al Sudais juga pernah mengatakan Islam bersih dari label tuduhan terorisme saat ramai pembunuhan guru di Prancis usai menunjukkan kartun Nabi Muhammad.
"Karena Islam adalah agama toleransi, kasih sayang dan merapatkan antara satu dengan yang lain," ujar dia saat menyampaikan khotbah di Masjidil Haram pada Oktober 2020 lalu.
Lihat Juga :![]() TOKOH ISLAM INTERNASIONAL Mahmoud Abbas, Penerus Perjuangan Arafat untuk Palestina Merdeka |
Menurutnya, di Islam tak ada tindakan terorisme, radikalisme, sabotase, atau ejekan yang membedakan antara nabi dan rasul.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan itu muncul usai insiden kematian seorang guru di Prancis, Samuel Paty, yang dipenggal oleh kelompok ekstrimis karena dianggap mempublikasi kartun Nabi Muhammad di kelas.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, kemudian menyampaikan pidato di hadapan publik soal pentingnya merawat nilai-nilai dasar di Prancis.
Ia juga menyampaikan ancaman masyarakat Prancis adalah Islam separatis yang dianggap melenceng dari nilai republik.
Di luar hal tersebut, Sudais tetap punya sikap tegas. Hal itu tercermin saat ia memecat dua pejabat senior pengurus Masjid Nabawi gegara telat melaksanakan Subuh berjamaah.
Lihat Juga :![]() TOKOH ISLAM INTERNASIONAL Pangeran MbS, Putra Mahkota Saudi yang Penuh Misteri tapi Idola di RI |
Ia mengambil keputusan itu karena mereka dianggap lalai dan meremehkan pekerjaan tersebut.
Sudais lantas meminta kepala urusan pembinaan untuk mengawasi dan menata ulang departemen pengurus masjid Nabawi. Ia juga meminta pengurus masjid suci itu untuk mempersiapkan dua imam dan tiga muazin yang siap bertugas tip masuk waktu salat.
Al Sudais lahir pada 10 Februari 1960. Ia menjadi imam Masjidil Haram, sejak 1404 hijriah atau tahun 1983. Ia pertama kali menjadi imam saat Salat Asar, dan menyampaikan khutbah perdana pada hari ke-15 Ramadan.
Masa kecilnya ia habiskan untuk belajar dan menghafal Al-Quran, hingga usia 12 tahun ia berhasil menghafal utuh ayat-ayat dalam kitab suci tersebut.
Lihat Juga :![]() TOKOH ISLAM INTERNASIONAL Erdogan, Presiden Turki dan Simbol Kebangkitan Islam di Eropa |
Al-Sudais lalu melanjutkan pendidikan ke Universitas Riyadh mengambil program studi Syariat, kemudian melanjutkan program magister Universitas Islam Muhammad bin Saudi di jurusan Ushul Fiqih, dan menyelesaikan gelar doktor Universitas Ummul Quran, demikian dikutip The Muslim 500.
Sebagai bentuk pengakuan atas pengadian Al-Sudais terhadap Islam dan Al-Qur'an, Komite Penyelenggara Penghargaan Al-quran Internasional Dubai (DIHQA) menobatkan ia sebagai "Islamic Personality of The Year" pada 2005 lalu.
Lalu pada 2017, ia turut memantau proses pembuatan film One Day in The Haram, sebuah film yang bercerita soal Masjidil Haram dari perspektif pekerjanya.
(isa/bac)