PM Inggris Akui Rusia Bisa Menang di Ukraina, Perang Molor sampai 2023

CNN Indonesia
Jumat, 22 Apr 2022 20:58 WIB
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengakui kemungkinan Rusia menang perang di Ukraina dan pertempuran bisa berkobar hingga akhir 2023.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengakui kemungkinan perang di Ukraina bisa berkobar hingga akhir 2023 mendatang dengan kemenangan Rusia. (AP/Toby Melville)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengakui kemungkinan Rusia menang perang di Ukraina dan pertempuran bisa berkobar hingga akhir 2023.

Johnson melontarkan pernyataan itu ketika ditanya mengenai perkiraan sejumlah intelijen yang menyatakan bahwa perang bisa bertahan sampai akhir tahun depan dan Rusia menang.

"Sedihnya, kemungkinan itu memang realistis," kata Johnson kepada reporter saat dimintai tanggapan terkait pernyataan intelijen Inggris itu pada Jumat (22/4), seperti dikutip AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Johnson mengakui bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, punya pasukan yang kuat. Namun menurutnya, Putin melakukan blunder besar karena memerintahkan invasi di Ukraina.

"Opsi yang dia punya sekarang sebetulnya untuk terus melanjutkan pendekatan yang mengerikan," ucap Johnson.

Namun, Johnson memberi penghormatan atas perlawanan sengit pasukan Ukraina. Ia juga berjanji bakal memberikan bantuan bagi militer Ukraina dan negara-negara di sekitarnya.

Menurut Johnson, negosiasi realistis untuk mengakhiri perang tak mungkin terjadi di waktu-waktu sekarang ini.

Dalam negosiasi antara Rusia dan Ukraina, Presiden Volodymyr Zelensky meminta jaminan keamanan dari sejumlah negara Barat.

Namun, Johnson mengatakan bahwa Ukraina dan Eropa masih membicarakan kesepakatan jaminan keamanan tersebut.

"Apa yang diinginkan Ukraina, dan saya kira sedang berlangsung sekarang, adalah penjamin keamanan kolektif dari negara-negara yang sehaluan, komitmen keamanan soal apa yang mereka lakukan untuk membantu mereka," ucap dia.

Komitmen itu di antaranya penyediaan senjata, pelatihan, dan berbagi informasi dari intelijen sehingga melindungi Ukraina jika sewaktu-waktu negara asing menyerang mereka.

Hingga kini, Ukraina masih berada dalam gempuran Rusia usai Putin melancarkan invasi pada 24 Februari lalu.

Saat ini, Rusia tengah mengintensifkan serangan di bagian timur Ukraina. Ukraina menuding Kremlin ingin memecah negaranya menjadi dua, bak Korea Utara dan Korea Selatan.

(isa/has/asa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER