Kesaksian Warga Ukraina Alami 3 Malam Neraka Disiksa Tentara Chechen

CNN Indonesia
Sabtu, 23 Apr 2022 17:40 WIB
Warga Ukraina mengungkapkan eksekusi, penyiksaan, dan penghilangan tahanan secara brutal oleh serdadu Rusia dan pasukan khusus Chechen di Borodyanka.
Pasukan Chechen menguasai Kota Mariupol. (REUTERS/CHINGIS KONDAROV)

Rekan tahanan Titenko memutuskan untuk melarikan diri melalui hutan. Titenko tinggal di rumah itu tetapi setelah satu setengah jam lebih banyak tentara Rusia menyerbu masuk.

"Saya diinterogasi sepanjang malam," katanya.

"Mereka ingin tahu apakah saya mata-mata tentara Ukraina. Mereka mengambil semua dokumen saya, paspor, dokumen mobil, dan SIM."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Titenko diikat, dipukuli, dan ditembak di bagian kakinya.

Penghinaan dan intimidasi terus berlanjut, katanya. Dia ditelanjangi hingga celana dalamnya.

"Kami mencari tato Ukraina di tubuh Anda," kata seorang tentara.

"Jika kami menemukannya, kami akan memotongnya bersama dengan kulitnya."

Para tahanan kemudian dipaksa berlutut, di mana mereka dibiarkan merenungkan yang terburuk selama satu jam. Tempat itu adalah lantai beton dan setelah beberapa saat mereka diizinkan untuk berbaring karena rasa sakit di lutut mereka.

Mereka digeledah. Sesuatu yang mencurigakan ditemukan di saku seorang pria.

"Dia dibawa keluar dan saya tidak pernah melihatnya lagi," kata Titenko.

Sekarang sudah jelas, bahkan melalui karung di kepalanya, tawanan yang bersamanya telah ditangkap kembali.

"Pria itu terus mengatakan banyak omong kosong yang berbeda," kata Titenko.

"Tentara Rusia membawanya keluar dan saya juga tidak pernah melihatnya lagi."

Saat sore, para tahanan dibawa ke kantin di mana mereka diberi bubur sebelum para pria, sekali lagi dengan kepala tertutup, dimandikan untuk tidur di ubin.

Keesokan paginya para tahanan kedinginan, lapar dan takut akan apa yang akan terjadi lagi. Mereka dimasukkan ke dalam truk, dibawa pergi dan diturunkan. Mereka dibebaskan.

Para tawanan berada di dekat desa Ozera, sekitar 20 mil dari rumah Titenko.

Dia mulai berjalan tetapi dia tidak memiliki dokumen apa pun dan dia tahu bahwa pos pemeriksaan Rusia akan datang.

Awalnya tentara Rusia bertanya siapa dia. Dia menjawab bahwa dia telah ditahan dan tidak memiliki dokumen.

Dia diizinkan lewat, dan hal itu terus berulang hingga berkilometer jauhnya sampai dia tiba di pos pemeriksaan keempat di mana barisan peralatan militer lewat.

"Seorang tentara Rusia mengatakan kepada saya bahwa saya harus berlutut dan menundukkan kepala. Belum lagi peralatan militer Rusia. Jika tidak, saya akan tertembak di kepala," kenangnya.

Titenko kerap berlutut dan menundukkan kepalanya sekitar 25 kali dalam perjalanan. Setiba di rumah, Titenko dan keluarganya memutuskan untuk pergi dari kota itu.

(dzu/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER