Rusia menyatakan bahwa sikap negara-negara memasok senjata ke Ukraina, termasuk senjata berat, dapat berbalik menjadi ancaman bagi keamanan Eropa.
"Kecenderungan untuk memasok senjata ke Ukraina dan negara lain merupakan aksi yang mengancam keamanan benua dan memprovokasi ketidakstabilan," ujar juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, Kamis (28/4), dikutip CNN.
Pendapat ini diutarakan Peskov saat merespons pernyataan Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss, yang mengatakan, negara-negara penolak invasi Rusia harus memberikan bantuan dua kali lebih banyak ke Ukraina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa berargumen menyatakan kita tidak boleh memberikan senjata berat karena takut memprovokasi sesuatu yang lebih buruk. Namun, menurut pandangan saya, tidak melakukan aksi merupakan provokasi paling besar," kata Truss.
Selain itu, Truss menyampaikan negara-negara harus memberikan suplai senjata berat, tank, dan pesawat ke Ukraina.
Sejumlah negara memang mulai geram dengan invasi Rusia yang hingga kini sudah menewaskan ribuan orang di Ukraina.
Rusia selalu menyebut NATO dan negara Barat lainnya sebagai alasan mereka menyerbu Ukraina. Moskow mengklaim, mereka menyerang Ukraina untuk melindungi diri dari ancaman NATO.
Negara Barat dan anggota NATO pun selalu pikir-pikir sebelum mengirimkan senjata ke Ukraina karena khawatir dapat menyulut amarah Rusia dan memicu konflik lebih luas.
Ketika negara-negara memberanikan diri mengirimkan senjata ke Ukraina, Presiden Vladimir Putin tak tinggal diam. Ia mengancam bakal memberikan balasan "secepat kilat" jika pihak asing mengintervensi di Ukraina.
(pwn/has)