Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit terkait langkah-langkah ekonomi balasan kepada negara-negara dan organisasi internasional yang mengecam tindakan pihaknya melancarkan invasi ke Ukraina.
Dekrit itu diterbitkan lewat situs resmi pemerintah Rusia, Selasa (3/5). Aturan ini melarang transaksi maupun pemenuhan kewajiban pada individu atau badan hukum yang terkena sanksi.
Larangan ini meliputi masalah perdagangan, ekspor produk, dan sumber daya. Meski demikian, Putin tak merinci detail individu atau entitas yang mungkin terpengaruh oleh dekrit tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Otoritas pemerintah, organisasi, dan individu Rusia dilarang untuk "melakukan transaksi (termasuk membuat kontrak perdagangan luar negeri) dengan badan hukum, individu, dan organisasi di bawah kendali mereka," demikian tertulis dalam dokumen, seperti dilansir dari CNN.
"Terkait dengan diberlakukannya ketentuan ekonomi khusus; untuk bekerja sama dengan orang yang terkena sanksi dan kewajiban berdasarkan transaksi yang telah diselesaikan (termasuk kontrak perdagangan luar negeri yang diselesaikan), jika kewajiban tersebut tidak terpenuhi atau tidak sepenuhnya terpenuhi," kata dokumen tersebut.
Menurut dekrit itu, langkah-langkah ini diperlukan untuk melindungi kepentingan nasional Rusia. Selain itu, dekrit itu akan berlaku sampai sanksi ekonomi yang ditujukan pada Rusia dibatalkan.
"Sehubungan dengan tindakan tidak bersahabat Amerika Serikat dan negara-negara asing dan organisasi internasional yang telah bergabung dengan mereka, yang bertentangan dengan hukum internasional dan ditujukan untuk secara ilegal membatasi atau merampas hak milik Federasi Rusia, warga negara Federasi Rusia, dan badan hukum Rusia," seperti tertulis dalam dokumen.
Rusia dilaporkan masih melancarkan serangan ke sejumlah wilayah diUkraina. Setidaknya delapan orang tewas akibat gempuran Rusia yang makin brutal di kawasan timur Ukraina, terutama Donetsk dan Kharkiv, pada Minggu (1/5).
Amerika Serikat memprediksi Putin siap mendeklarasikan secara resmi perang di Ukraina. Dengan deklarasi itu, Rusia dapat mengerahkan tenaga penuh untuk menggempur negara itu.
Sejumlah pejabat AS mengatakan kepada CNN, Putin kemungkinan bakal mengumumkan deklarasi perang itu secara resmi pada 9 Mei mendatang.
Tanggal deklarasi itu bertepatan dengan Hari Kemenangan yang dirayakan tiap tahun di Rusia untuk memperingati kemenangan mereka dari Nazi pada 1945 silam.