Presiden Suriah Bertemu Pemimpin Tinggi Iran di Teheran
Presiden Suriah Bashar al-Assad bertemu dengan pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei dan Presiden Ebrahim Raisi selama kunjungan singkat ke Teheran pada Minggu (8/5).
"Assad telah meninggalkan Iran ke Damaskus setelah bertemu secara terpisah dengan pemimpin tertinggi," demikian laporan televisi pemerintah Iran, seperti dikutip dari AFP.
Iran merupakan salah satu sekutu utama Assad. Pemerintahan Khamenei bersama Rusia mendukung Assad dalam perang saudara Suriah yang berlangsung lebih dari satu dekade.
Teheran telah memberikan dukungan keuangan dan militer kepada rezim Assad selama perang 11 tahun. Iran mengerahkan pasukan di Suriah atas undangan Damaskus tetapi hanya sebagai penasihat.
Hubungan antara Teheran dan Damaskus adalah "penting bagi kedua negara dan kita tidak boleh membiarkannya melemah," kata Khamenei dalam pernyataan pada situs resminya yang dikutip AFP.
Kunjungan Assad ke Iran terakhir kali dilaporkan pada Februari 2019 lalu atau pertama kali sejak dimulainya perang.
Pemimpin tertinggi Iran juga mengecam negara-negara Arab yang menormalkan hubungan dengan musuh bebuyutan Teheran, Israel, di bawah Kesepakatan Abraham yang disponsori AS.
"Sementara para pemimpin negara-negara tetangga bergaul dengan orang-orang dari rezim Zionis dan minum kopi bersama mereka, orang-orang dari negara-negara ini turun ke jalan dan meneriakkan slogan-slogan anti-Zionis pada Hari Quds (Yerusalem)," ujar Khamenei.
Uni Emirat Arab, Bahrain dan Maroko menormalkan hubungan dengan Israel pada 2020 lalu. Hal itu, melanggar konsensus Arab selama beberapa dekade di mana seharusnya tidak ada pengakuan negara Yahudi tanpa adanya perjanjian damai untuk mendirikan negara Palestina.
Israel berulang kali membidik Suriah lewat serangan udara, terutama menyasar lokasi di mana pasukan Iran dan pro-Teheran siap dikerahkan.
(afp/sfr)