Korut Klaim Sukses Atasi Covid, Padahal Suspek Tembus 1,2 Juta
Korea Utara mengklaim mencapai hasil yang baik dalam melawan pandemi Covid-19 pertama yang menyebar di negara itu.
Padahal, suspek Covid-19 tembus hingga 1,2 juta kasus dalam sepekan lebih.
Pyongyang menyatakan pertanian terus berlanjut dan pabrik-pabrik beroperasi.
"Bahkan di bawah situasi pencegahan epidemi darurat maksimum, produksi normal dipertahankan di sektor industri utama dan proyek konstruksi skala besar didorong tanpa henti," lapor media Korut KCNA dikutip Reuters, Jumat (20/5).
"Hasil yang baik dilaporkan terus-menerus dalam perang anti-epidemi yang sedang berlangsung," lanjut laporan itu.
Padahal banyak pihak yang menyebut Korut tak punya kemampuan yang cukup dalam hal tes Covid-19. Sejumlah pengamat juga meragukan penghitungan kasus Covid-19 Pyongyang.
Namun, mereka percaya diri bahwa wabah sedang "menguntungkan".
Sejak mengumumkan kasus pertama pekan lalu, kasus Covid-19 di Korut kini berjumlah 168 dan 56 meninggal dunia. Lebih rinci, sebanyak 168 kasus terdeteksi di Pyongyang dan sisanya tersebar di tujuh kota dan provinsi.
Sementara itu, sebanyak 1,2 juta warga yang diduga suspek Covid-19. Mereka mengalami demam tak teridentifikasi.
Menanggapi hal itu, pejabat di Korea Selatan kesulitan menarik kesimpulan. Sebagian karena tidak mengerti cara Korut menghitung jumlah pasien demam dan Covid-19.
Namun, Seorang peneliti di kelompok pemantau 38 Utara yang berbasis di AS, Martyn Williams, mengatakan Korea Utara tak mungkin memberikan laporan akurat soal apa yang sedang terjadi. Termasuk melalui kesalahan atau manipulasi yang disengaja.
"Saya ragu mereka mewakili gambaran yang tepat," kata Williams di Twitter.
Merespons kasus yang melonjak di Korut, Korea Selatan dan Amerika Serikat menawarkan bantuan, tetapi belum mendapat tanggapan dari pemerintahan Kim Jong-un.
Kedua negara itu disebut akan menjadi pilihan terakhir Korut dalam mencari bantuan melawan wabah virus corona.
Meski tawarannya tak segera ditanggapi, AS dan Korsel diperkirakan akan membahas bantuan bagi Korut saat kedua pemimpin negara itu bertemu pada Sabtu (21/5) besok.
"Korea Selatan dan Amerika Serikat melanjutkan konsultasi untuk memberikan bantuan kemanusiaan, terutama terkait Covid-19, ke [Korea] Utara," kata Menteri Luar Negeri Korsel, Park Jin.