Pernyataan Lengkap Singapura Ogah Minta Maaf soal Kasus UAS

CNN Indonesia
Selasa, 24 Mei 2022 08:19 WIB
Singapura kembali menegaskan alasan menolak Ustaz Abdul Somad masuk negaranya terlepas dari desakan para pendukung UAS untuk minta maaf.
Demo di Kedubes Singapura, UAS Disebut Pahlawan NKRI Bukan Teroris (Foto: CNN Indonesia/Michael Josua Stefanus)

Warga Singapura Diminta Hati-hati soal Dakwah UAS

Shanmugam mengatakan Singapura tak menoleransi dan tak akan berpihak terhadap segala bentuk ujaran kebencian dan ideologi yang memecah belah.

Ia menegaskan perlakuan ini berlaku kepada setiap orang yang ingin masuk dan berada di Singapura.  

"Itu tak ditujukan pada individu tertentu atau agama tertentu, atau kebangsaan tertentu. Posisi kami berlaku sama untuk semua orang," Ungkap Shanmugam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Shanmugam juga mendesak warga Singapura untuk berhati-hati dan cerdas dalam hal pengkhotbah agama asing dan ajaran yang berpotensi memecah belah.

"Terapkan penilaian Anda sendiri - Anda tahu apa yang membuat Singapura berhasil, Anda tahu apa yang baik untuk diri sendiri dan juga masyarakat," ujar Shanmugam.

"Semua orang bebas menjalankan agama mereka di sini. Setiap orang bebas untuk percaya pada Tuhan atau tidak percaya pada Tuhan, atau percaya pada tuhan mana pun yang mereka ingin percayai. Tapi kita tidak perlu melewati batas dan menyerang orang lain," paparnya menambahkan.

Ketika ditanya apakah ada indikasi bahwa UAS berencana berdakwah di Singapura, Shanmugam mengatakan: "Posisi kami sangat simpel. Orang seperti ini, kami tidak akan membiarkan mereka datang."

"Bahkan jika dia [UAS] dalam kunjungan pribadi, itu tidak menghalangi dia untuk mengatakan beberapa hal saat berada di sini, kan. Ini adalah hak kami untuk memutuskan apa yang dibutuhkan bagi keamanan negara kami," kata Shanmugam.

"Kami, Pemerintah, MHA, ISD (Departemen Keamanan Dalam Negeri), turun tangan ketika kami merasakan, menangkap, bahwa ada radikalisasi," katanya seperti dilansir The Straits Times.

Adapun pada 17 Mei lalu, Kemendagri Singapura juga telah mengeluarkan pernyataan resmi soal keputusan menolak masuk UAS.

Dalam pernyataan itu, MHA mengatakan UAS dikenal menyebarkan ajaran ekstrimis dan segregasi yang tak bisa diterima di masyarakat multi-ras dan multi agama di Singapura.

"UAS pernah mengatakan bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi syahid," jelas pernyataan tersebut.

Dia juga membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen. UAS mengatakan salib sebagai tempat tinggal jin kafir.

Selain itu, secara terbuka UAS juga menyebut non-Muslim sebagai kafir

Pemerintah Singapura memandang serius siapa pun yang menganjurkan kekerasan dan atau mendukung ajaran ekstrimis dan segregasi.

(rds)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER