Menantu Boris Yeltsin Mundur dari Posisi Penasihat Putin

CNN Indonesia
Selasa, 31 Mei 2022 09:32 WIB
Menantu mantan Presiden Boris Yeltsin, Valentin Yumashev, dikabarkan mundur dari posisinya sebagai penasihat Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Menantu Boris Yeltsin, Valentin Yumashev, mundur dari jabatan penasihat Presiden, Vladimir Putin. (AP/Yuri Kochetkov)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menantu mantan Presiden Boris Yeltsin, Valentin Yumashev, dilaporkan mundur dari posisinya sebagai penasihat Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Kabar itu disampaikan dua orang dekat Yumashev kepada Reuters. Yumashev merupakan deret oligarki yang pernah menjadi penasihat Putin secara sukarela tanpa bayaran.

Kepergiannya pun disebut menambah para oligarki Rusia di era reformasi kebebasan negara itu yang meninggalkan Putin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, tokoh seniior di era Yeltsin, Anatoly Chubais, juga mundur sebagai salah satu diplomat khusus Putin. Begitu diplomat Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memilih mundur dari posisinya bulan ini.

Keputusan sejumlah pejabat senior dan para penasihat Putin disebut-sebut lantaran keputusan sang Presiden yang memerintahkan invasi ke Ukraina.

Juru bicara Kremlin, Dimitry Peskov, tidak merespons Reuters ketika dihubungi untuk menjawab kabar Yumashev mundur.

Deputi Pertama Direktur Eksekutif Pusat Yayasan Presidensi Boris Yelstin, Lyudmila Telen, menyatakan Yumashev telah mundur dari perannya di Kremlin pada april. Yumashev merupakan bagian dari yayasan itu dan termasuk dekat dengan Telen.

"Itu merupakan inisiatifnya sendiri," tutur Telen menjawab pertanyaan alasan Yumashev mundur.

Salah seorang sumber lagi yang tak ingin diungkap identitasnya juga membenarkan bahwa Yumashev telah mundur dari perannya sebagai penasihat Putin.

Yumashev pernah menjadi staf ahli dan kepala staf Kremlin di era Yeltsin pada 1991 hingga 1999. Ia menikahi putri sang presiden kala itu, Tatyana.

Putin pernah menjadi wakil kepala staf Kremlin di bawah Yumashev yang memimpin sebagai kepala staf pada 1997. Posisi itu disebut-sebut menjadi batu loncatan bagi Putin untuk menjadi Presiden Rusia.

[Gambas:Video CNN]



(bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER