WHO Blak-blakan soal 'Ledakan' Kasus Covid di Korut

CNN Indonesia
Kamis, 02 Jun 2022 09:49 WIB
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) blak-blakan soal 'ledakan' kasus Covid-19 di Korea Utara.
WHO blak-blakan soal kasus Covid-19 di Korut. (via REUTERS/KCNA KCNA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) blak-blakan soal 'ledakan' kasus Covid-19 di Korea Utara.

WHO meragukan klaim pemerintah Korut yang menyebut kasus Covid di negaranya membaik. Mereka meyakini situasi pandemi di negara itu semakin memburuk bukan membaik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menduga situasinya [Covid-19 di Korut] memburuk, bukan membaik," kata Kepala Darurat WHO Michael Ryan, dalam sebuah video pada Rabu (1/6), seperti dikutip dari Reuters.

Dia juga mengaku tak punya akses khusus menyoal informasi Covid-19 di negara itu selain data yang dirilis media pemerintah.

"Kami punya masalah yang nyata dalam mendapat akses data mentah dan situasi aktual di sana," lanjut dia.

WHO, sambungya, telah menawarkan bantuan dalam beberapa kesempatan, termasuk vaksin dan pasokan, Namun sejauh ini belum ada respons dari Pyongyang.

Tak hanya WHO, sejumlah pengamat juga meragukan aktualitas data dari pemerintah Pyongyang. Namun, mereka juga meyakini angka yang sesungguhnya tak akan dirilis ke publik.

Korea Utara tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19 mulai April lalu. Hingga kini tercatat 96.610 orang terkena demam yang diduga terkait virus corona.

Demi menekan laju penularan virus Kim menerapkan sejumlah aturan mulai dari penguncian wilayah, distribusi obat hingga pembatasan aktivitas.

Media pemerintah Korut, KCNA, mengatakan sejumlah provinsi mengintensifkan kampanye anti epidemi dan memblokir pantai. Mereka juga meningkatkan produksi obat, pasokan medis dan menyemprot desinfektan.

Sementara itu, Perdana Menteri Korea Utara, Tok Hun, turut mendukung program pemerintah. Ia menyidik pabrik farmasi untuk menekan mereka memproduksi obat dengan tingkat yang lebih tinggi.

"Produksi dan pasokan obat yang cukup menjadi prasyarat untuk melindungi kehidupan dan kesehatan masyarakat dalam kampanye anti-epidemi yang ketat saat ini," katanya.

Sebelumnya, pemimpin Korea Utara mengklaim mencapai hasil yang baik dalam melawan pandemi Covid-19 pertama yang menyebar di negara itu.

Pyongyang menyatakan pertanian terus berlanjut dan pabrik-pabrik beroperasi.

"Bahkan di bawah situasi pencegahan epidemi darurat maksimum, produksi normal dipertahankan di sektor industri utama dan proyek konstruksi skala besar didorong tanpa henti," lapor media Korut KCNA, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (20/5).

(isa/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER