Kemenhan Jerman Tak Punya Senjata yang Dijanjikan Kanselir ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Jerman tak memiliki senjata yang dijanjikan oleh Kanselir Olaf Scholz ke Ukraina.

Sebagaimana dilansir Russia Today, senjata yang dijanjikan itu dinamai IRIS-T. Senjata itu dapat berupa rudal udara jarak pendek, pun sistem pertahanan udara jarak menengah atau jarak pendek yang berbasis di darat.

Ketika ditanya soal senjata tersebut, yang rencananya bakal dikirim Berlin ke Kyiv, seorang pejabat mengatakan militer Jerman tak memilikinya.

"Pernyataan seperti ini seharusnya ditanyakan ke industri [pertahanan], mengingat kami tak memiliki sistem seperti ini di layanan kami," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman David Helmbold.

Helmbold juga menekankan pertahanan Jerman, Budeswehr, tak memiliki sistem pertahanan udara seperti itu dalam gudang senjatanya.

Selain itu, Helmbold menilai pernyataan Scholz terkait sistem pertahanan udara "yang paling modern" di Jerman, mungkin tak merujuk pada sistem yang dimiliki militer.

Sementara itu, Scholz sempat mengatakan pemerintah Jerman berencana mengirimkan sistem pertahanan yang lebih canggih ke Ukraina, termasuk sistem IRIS-T dan radar kontra-baterai yang mampu mendeteksi serangan artileri dan menemukan lokasi peluncuran sistem artileri musuh.

Walaupun begitu, Scholz tak memberikan detail sistem IRIS-T yang berencana dikirimkan adalah rudal atau atau sistem pertahanan darat.

Bundeswehr sendiri memang memiliki sistem senjata IRIS-T dalam gudang senjatanya. Namun, bentuknya hanya berupa rudal udara yang terpasang di jet tempur Euro dan Tornado mereka.

Sistem tersebut digunakan untuk menggantikan rudal udara jarak dekat AIM-9 Sidewinder Amerika Serikat yang telah dikembangkan oleh beberapa negara, termasuk Jerman, Italia, Swedia, Yunani.

Di Jerman, IRIS-T diproduksi oleh perusahaan senjata Diehl. Perusahaan itu menawarkan sistem berbentuk rudal udara atau sistem berbasis darat.