Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu telah mengirimkan surat ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk meminta negaranya disebut sebagai 'Turkiye', bukan 'Turkey' dalam pergaulan resmi internasional.
Permohonan ini diajukan sebagai upaya Ankara untuk mengubah citra mereka dan memisahkan nama negara mereka dari burung, ayam, dan beberapa konotasi negatif lain yang berkaitan dengan kata "Turki."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana diberitakan Anadolu Agency, Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric mengonfirmasi penerimaan surat tersebut, Rabu (1/5).
Dujarric mengatakan perubahan nama Turki telah menjadi efektif saat mereka menerima surat tersebut.
Associated Press melaporkan, pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan tengah berupaya Turki dikenal dengan nama "Turkiye" dalam pergaulan resmi global.. Nama itu dipilih karena ditulis dan dieja dalam bahasa Turki.
Sebagai informasi, Turki mendeklarasikan diri mereka sebagai "Turkiye" pada 1923, tak lama setelah memerdekakan diri.
Pada Desember 2021, Erdogan sempat memerintahkan penggunaan kata "Turkiye" karena dinilai lebih baik dalam merepresentasikan budaya dan nilai Turki. Erdogan juga meminta penggunaan kata "Made in Turkiye" bukan "Made in Turkey."
Beberapa kementerian di Turki kemudian mulai menggunakan kata "Turkiye" dalam dokumen resmi mereka.
Bahkan pada awal tahun ini, pemerintah Turki sempat merilis video promosi sebagai cara mengubah nama mereka dalam bahasa Inggris.
Video tersebut menunjukkan turis dari seluruh dunia mengucapkan kata "Halo Turkiye" di beberapa destinasi wisata terkenal negara itu.
Sementara itu, masih belum jelas apakah nama 'Turkiye' dapat diterima secara global.