Rusia Kuasai Mayoritas Severodonetsk, Ukraina Hampir Kalah di Donbas?
Kepala Administrasi Militer Regional Luhansk, Serhiy Hayday, mengatakan sebagian besar kota Severodonetsk di timur Ukraina telah dikendalikan oleh pasukan Rusia.
Hayday menuturkan pasukannya masih bertempur sengit dengan militer Rusia di beberapa lokasi di kota itu.
Lihat Juga :KILAS INTERNASIONAL Singapura Mendadak Siaga Omicron sampai Rusia Walk Out Rapat DK PBB |
"Rusia menghancurkan segalanya," kata Hayday dalam pengumuman yang disiarkan televisi pada Rabu (8/6).
"Mereka menembakkan tank dan artileri ke bangunan tempat tinggal," paparnya menambahkan dalam sebuah wawancara dengan kantor berita RBC-Ukraina.
Hayday mengatakan bahwa awal pekan ini, pasukan khusus Ukraina telah berhasil menguasai hampir setengah dari kota Severodonetsk.
Tetapi, dia mengatakan ketika melihat progres pasukan Ukraina, pasukan Rusia menghancurkan seluruh bangunan yang ada.
"Mereka mulai meratakannya ke tanah dengan serangan udara dan artileri," tutur Hayday seperti dikutip CNN.
Hayday menjelaskan pasukan Ukraina tidak punya pilihan selain melangkah mundur sementara dari bagian tengah kota karena bombardir Rusia yang intens.
Hayday menegaskan meskipun pasukannya melangkah mundur, Ukraina tetap mempertahankan kendali atas zona industri Serverodonetsk, area utama yang terletak di pinggiran kota.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memaparkan Severodonetsk masih menjadi "pusaran peperangan di Donbas".
Ia bahkan menegaskan nasib Donbas ditentukan dari pertempuran Rusia vs Ukraina di Severodonetsk.
"Ini adalah pertempuran yang sangat sengit, sangat sulit. Mungkin salah satu yang paling sulit sepanjang peperangan ini," kata Zelensky.
"Saya berterima kasih kepada semua orang yang membela kami. Dalam banyak hal, nasib Donbas kita ditentukan di sana (Severodonetsk)," paparnya menambahkan.
Zelensky juga mengatakan Rusia menyebarkan berita bohong untuk mengacaukan fokus pasukannya.
"Penjajah mengumumkan berita yang benar-benar gila bahwa mereka sedang bersiap untuk menyatukan beberapa klub sepak bola dari semua wilayah yang diduduki menjadi satu kejuaraan semu - dari Donetsk, Luhansk, Kherson, Melitopol, Crimea, dan bahkan bagian dari Georgia. "
Dia menyebut keputusan itu sebagai "ejekan" terhadap rakyat Ukraina.
Zelensky juga berterima kasih kepada Presiden Polandia Andrzej Duda dan Presiden Slovakia Zuzana aputová atas inisiatif bersama untuk memulai "perjalanan khusus ke negara-negara Eropa untuk mendukung perspektif Eropa tentang Ukraina."
Zelensky mengatakan semua diplomat Ukraina sedang bekerja keras memaksimalkan peluang ini.