Remaja 15 Tahun Jadi Mata-mata Ukraina Hancurkan Tentara Rusia

CNN Indonesia
Senin, 13 Jun 2022 07:08 WIB
Andriy Pokrasa memaerkan drone yang digunakan memata-matai militer Rusia. (AP/Natacha Pisarenko)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang remaja bernama Andriy Pokrasa mendapat pujian di Ukraina karena menjadi relawan dalam memata-matai tentara Rusia melalui udara.

Andriy tidak bekerja sendiri, melainkan bersama ayahnya Stanislav yang menggunakan drone dalam melakukan pengintaian terhadap militer Rusia.

Saat tank dan truk Rusia beroperasi di dekat desa mereka, Andriy Pokrasa dan ayahnya diam-diam meluncurkan drone kecil ke udara.

Keduanya bekerja sebagai sebuah tim. Mereka mengambil foto dari militer Rusia yang bergerak menuju Kyiv dan menunjukkan koorinatnya, dengan cepat informasi berharga itu dikirimkan kepada militer Ukraina.

Selama satu minggu setelah invasi Rusia pada 24 Februari, Andriy dan ayahnya melakukan pengintaian berulang kali dengan pesawat tak berawak.

Pekerjaan itu jadi pertaruhan bagi keduanya karena bisa ditangkap atau risiko yang lebih buruk karena tentara Rusia menyadari pengintaian mereka.

"Ini adalah beberapa momen paling menakutkan dalam hidup saya," kata Andriy saat dia menunjukkan keahliannya sebagai pilot untuk tim jurnalis Associated Press.

"Kami memberikan foto dan lokasi kepada angkatan bersenjata. Mereka mempersempit koordinat lebih akurat dan mengirimkannya melalui walkie-talkie, untuk menyesuaikan artileri," ucap Andriy menambahkan.

s military spot, locate and destroy Russian targets in the early days of the Russian invasion. (AP Photo/Natacha Pisarenko)" title="Russia Ukraine War Teen Drone Pilot" />Informasi dari menggunakan drone itu dikirim ke pasukan Ukraina. (AP/Natacha Pisarenko)

Sementara itu Stanislav Pokrasa memuji keahlian anaknya dalam mengoperasikan drone.

"Saya bisa mengoperasikan drone, tetapi anak saya melakukannya dengan lebih baik. Kami segera memutuskan dia akan melakukannya," kata Stanislav Pokrasa.

Pria 41 tahun itu tidak yakin berapa banyak militer Rusia yang dihancurkan berkat informasi dari mereka. Namun mereka melihat kehancuran truk dan tank Rusia saat menerbangkan drone di lokasi invasi di dekat kota di sebelah barat Kyiv dan jalan raya strategis yang mengarah ke ibu kota.

"Ada lebih dari 20 kendaraan militer Rusia yang hancur, di antaranya truk bahan bakar dan tank," ucap Stanislav.

Meski demikian keluarga Pokrasa didesak meninggalkan desa mereka setelah militer Rusia dan Ukraina berperang di pinggiran Kyiv. Dengan semua pria dewasa hingga usia 60 diminta bertahan di Ukraina, Stanislav tidak bisa ikut dengan istri dan anaknya yang melarikan diri ke Polandia.

"Saya senang bahwa kami menghancurkan seseorang," katanya. Saya senang saya berkontribusi, bahwa saya dapat melakukan sesuatu. Bukan hanya duduk dan menunggu," tutur Andriy yang kembali ke desa beberapa minggu lalu.



(sry)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK