Rusia dilaporkan memindahkan tahanan aktivis sekaligus pengkritik utama Presiden Vladimir Putin, Alexei Navalny, ke sebuah koloni penjara dengan keamanan tinggi yang lebih jauh dari Moskow.
Kepala stafnya, Leonid Volkov, mengatakan saat pengacara tiba di Koloni Pemasyarakatan No.2, sebuah kamp penjara di Pokrov, petugas memberitahunya bahwa tidak ada tahanan bernama Navalny di sana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, sejak ditahan dan divonis bersalah, Navalny ditahan di kamp penjara yang berjarak 119 dari Moskow itu.
"Di mana Alexei sekarang, dan ke koloni mana dia dibawa, kami tidak tahu," kata Volkov melalui aplikasi di Telegram seperti dikutip Reuters pada Selasa (14/6).
Sementara itu, pengamat penjara regional Sergey Yazhan memprediksi Navalny telah dibawa ke koloni hukuman IK-6 di Melekhovo dekat Vladimir, sekitar 250 km dari timur Moskow.
Yazhan adalah ketua Komisi Pengawasan Publik setempat, sebuah organisasi yang bertugas melindungi hak-hak tahanan di setiap wilayah Rusia dan bekerja sama dengan otoritas penjara.
Layanan penjara Rusia tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar terkait keberadaan Navalny.
Navalny divonis sembilan tahun penjara atas kasus penipuan pada Maret 2022 lalu. Ia ditangkap setibanya di Rusia pada Februari 2021. Kala itu, Navalny baru kembali dari Jerman setelah menerima perawatan medis akibat keracunan.
Navalny menuduh dinas keamanan Rusia dan Presiden Rusia Vladimir Putin yang telah meracuninya. Namun, Rusia mengklaim tidak melihat bukti jika Navalny diracun oleh pihak Kremlin.
Pada Januari, Rusia menambahkan Navalny dan tangan kanannya ke daftar federal 'ekstrimis dan teroris'. Yayasan Anti-Korupsi (FBK) milik Navalny juga dilarang beroperasi oleh pengadilan Rusia tahun lalu dan dinyatakan sebagai organisasi ekstremis.
Navalny menyebut Rusia yang dipimpin Presiden Vladimir Putin sebagai negara dystopian yang dijalankan oleh pencuri dan penjahat di mana yang salah menjadi benar dan hakim adalah perwakilan korup dari elit yang terkutuk.
Baru bulan lalu, dia mengecam Putin melalui tautan video di pengadilan Rusia, menyebutnya sebagai orang gila yang telah memulai "perang bodoh" yang membantai orang-orang tak bersalah di Ukraina.
Navalny mengatakan semua tuduhan terhadapnya dibuat-buat dan bertujuan untuk menggagalkan ambisi politiknya.
Hakim memerintahkan agar Navalny dipindahkan ke penjara dengan keamanan maksimum, di mana haknya untuk mengunjungi dan korespondensi akan dikurangi.
Orang-orang kepercayaanya juga telah dipenjara atau dipaksa ke pengasingan.
(rds)