Rusia Klaim Hancurkan Gudang Senjata NATO di Ukraina Timur
Rusia mengklaim pasukannya berhasil menghancurkan satu gudang yang menyimpan senjata dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di wilayah timur Ukraina.
"Di dekat Kota Zolochiv di wilayah Lviv, beberapa rudal Kalibr jarak jauh dan berpresisi tinggi telah menghancurkan sebuah gudang amunisi senjata asing yang dikirim ke Ukraina oleh negara-negara NATO, termasuk howitzer M777 155-mm," demikian pernyataan dari Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip dari AFP, Rabu (15/6).
Lihat Juga : |
Klaim ini muncul saat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, meminta negara Barat untuk mempercepat pengiriman senjata ke Ukraina.
"Saya bersyukur atas [senjata] yang datang, tetapi itu harus datang dengan lebih cepat," kata Zelensky pada Selasa (14/6).
Ia juga menilai beberapa pemimpin Eropa turut memperlambat pengiriman senjata ke Ukraina sebagai bentuk 'tindak pembatasan.'
Ukraina sendiri mengklaim hanya menerima sepuluh persen dari senjata yang mereka minta ke negara Barat sampai pada Selasa (14/6).
Sementara itu, pihak Rusia terus memfokuskan serangan mereka di salah satu kota wilayah timur Ukraina, Severodonetsk. Kota tersebut merupakan satu dari dua kota terakhir yang belum dikuasai Rusia di Provinsi Luhansk.
Tak hanya itu, mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev bahkan mengatakan Ukraina mungkin akan hilang dua tahun lagi.
"Saya membaca laporan yang menyatakan Ukraina ingin mendapatkan LNG (gas alam cair) di bawah perjanjian pinjam dari 'tuan-nya' di luar negeri dengan pembayaran pengiriman selama dalam dua tahun," kata Medvedev.
"Dan siapa yang mengatakan dalam dua tahun ke depan Ukraina bakal ada di peta dunia?" tuturnya lagi.
(pwn/bac)