Pertempuran pasukan Rusia vs Ukraina semakin sengit di Luhansk, Donbas, dalam beberapa pekan terakhir.
Peperangan di Luhansk, terutama Severodonetsk, bahkan dianggap Presiden Volodymyr akan menentukan nasib Donbas ke depannya. Sejak April, Rusia terus memfokuskan gempurannya di wilayah timur Ukraina dengan tujuan "membebaskan" Donbas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang Jenderal Ukraina mengatakan Rusia saat ini fokus mencegah serangan pasukan Kyiv di salah satu wilayah Luhansk, Sloviansk. Selain itu, Rusia juga menyerang di beberapa wilayah selatan Severodonetsk.
"Musuh tak berhenti menyerang untuk menguasai secara penuh kota ini [Severodonetsk]," kata dia dikutip CNN pada Selasa (21/6).
Sementara itu, kepala militer administrasi Luhansk, Serhii Hayday, mengungkapkan pertempuran terus berlanjut di area industri Severodonetsk.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Mahathir Saran Malaysia Klaim Pulau Singapura-Kepri hingga Sejarahnya |
"Rusia membombardir area masuk pertama [pabrik kimia] Azot, menembaki wilayah pabrik batu-bata, dan menembak di sekitar tiga jembatan," kata dia.
Pasukan Moskow juga menggunakan artileri untuk menggempur area sipil.
Ukraina, sejauh ini, berusaha mencegah pasukan Rusia bergerak lebih jauh agar Donbas tak jatuh, kata Hayday.
Berikut sejumlah titik pertempuran sengit antara pasukan Rusia-Ukraina di Luhansk.
Di barat dan selatan Izium tampak pertempuran sengit antara tentara Rusia vs Ukraina berlangsung selama beberapa hari terakhir.
Pasukan Ukraina mencoba melancarkan serangan balik terhadap Rusia terutama memblokir jalur pasokan mereka.
Pasukan Ukraina tampak berada di sepanjang sungai Siverskyi Donetsk, utara Sloviansk.
Menurut staf jenderal Ukraina, pasukan mereka berusaha menghalau pasukan Rusia yang menerobos Bohordhycne dan Dolyna.
Militer Ukraina juga melaporkan pasukan Rusia melakukan serangan di beberapa area selatan kota Bakhmut,simpul pasokan penting bagi pertahanan Ukraina.
Rusia juga dikabarkan membuat keuntungan tambahan di selatan Bakhmut baru-baru ini.
staf jenderal Ukraina mengatakan unit Rusia mencoba menahan pasukan Kyiv di wilayah Kherson.
Pasukan Rusia disebut menggunakan artileri dan roket untuk menyerang area sipil, seperti dikutip CNN.