Rusia soal UE Beri Ukraina Status Kandidat: Itu Urusan RT Mereka

CNN Indonesia
Jumat, 24 Jun 2022 21:30 WIB
Rusia mengaku tak terusik dengan Ukraina yang akhirnya diberikan status kandidat oleh Uni Eropa menyusul invasinya ke negara Uni Soviet itu.
Rusia mengaku tak terusik dengan Ukraina yang akhirnya diberikan status kandidat oleh Uni Eropa menyusul invasinya ke negara Uni Soviet itu. (Foto: AP/Mikhail Metzel)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rusia mengaku keputusan Uni Eropa memberikan status kandidat kepada Ukraina tak mengganggu negaranya.

Moskow menyatakan keputusan Uni Eropa itu merupakan urusan domestik mereka. Yang terpenting, kata Kremlin, pemberian status kandidat itu tak mengusik dan memberikan masalah bagi mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu urusan domestik Uni Eropa. Yang terpenting bagi kami bahawa semua proses tak menyebabkan banyak masalah bagi kami dan lebih banyak masalah dalam hubungan negara-negara [UE] dengan kami," ujar Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dikutip AFP, Jumat (24/6).

Menyoal hubungan Rusia dan Uni Eropa, Peskov menyatakan akan sangat sulit di masa mendatang.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bergabungnya Ukraina dan Moldova ke Uni Eropa tak menimbulkan risiko bagi Rusia karena blok itu bukan lah aliansi militer.

Meski demikian, Lavrov menuding UE dan NATO ingin berperang melawan Rusia. Ia kemudian membandingkan dengan kekuatan Poros dalam Perang Dunia II.

"Hitler di bawah panjinya telah menyatukan sebagian besar negara-negara Eropa untuk berperang melawan Uni Soviet," kata Lavrov selama kunjungan kerja ke Azerbaijan.

Ia kemudian berujar, "Hari ini UE dan NATO menyatukan koalisi kontemporer untuk berperang dan, sebagian besar, berperang melawan Rusia."

Hubungan Rusia dengan sejumlah Barat rusak usai Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi ke Ukraina. Beberapa dari mereka melancarkan sanksi ke Rusia, para pejabat Moskow, hingga orang terdekat Putin.

Para pemimpin UE pada hari Kamis memberikan status kandidat kepada Ukraina dan Moldova untuk menjadi bagian dari mereka.

Selain kedua negara itu, Georgia juga ingin bergabung dengan Uni Eropa. Namun, mereka mengatakan Georgia baru bisa memperoleh status tersebut setelah menyelesaikan masalahnya.

(rds/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER