Kepolisian Negara Bagian Rajashtan, India, mengaitkan salah satu pelaku pemenggalan terhadap penjahit beragama Hindu pendukung penghina Nabi Muhammad dengan salah satu organisasi Islam.
Polisi menduga satu dari dua pelaku, Ghouse Mohammad, yang memenggal Kanhailayal terlibat dalam organisasi Islam Dakwah Al Islam (Del) yang didirikan di Pakistan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip Indian Expess, Del merupakan organisasi kelompok Islam Sunni Barelvi yang didirikan di Pakistan empat dekade silam.
Organisasi itu memiliki sejumlah cabang di negara bagian wilayah barat India.
Di lain pihak, Dakwah Al Islam yang berbasis di Mumbai India merupakan kelompok Sunni yang memisahkan diri dan tak terkait dengan Del Pakistan.
Organisasi Del sendiri dalam situsnya menyatakan bahwa mereka merupakan organisasi non-politik dan anti-kekerasan.
"Dakwah Al Islam merupakan organisasi Islam global bekerja untuk menyebarkan Quran dan Sunnah secara global," tulis organisasi Del dalam situs resmi mereka.
Sejauh ini juga tidak ada bukti keterlibatan langsung dari Del terkait sejumlah serangan hingga pembunuhan sejumlah pelaku warga Islam di India.
Namun seperti dikutip dari India Today, terdapat serangkaian serangan dari pelaku yang mengaku pengikut dari organisasi Islam tersebut.
Situasi di Kota Udaipur memanas menyusul kasus pemenggalan oleh dua pria terhadap penjahit beragama Hindu yang disebut mendukung penghina Nabi Muhammad pada Selasa (28/6).
Para pelaku mengabadikan aksinya dalam rekaman video. Video mengenaskan penuh darah itu beredar di media sosial hingga viral. Pemerintah Udaipur kemudian memblokir internet di daerah itu dan melarang aktivitas perkumpulan demi mencegah penyebaran lebih jauh hingga bentrokan lebih lanjut.
Kepolisian pun langsung bergerak cepat menangkap dua pelaku pemenggalan penjahit di Kota Udaipur tersebut.
"Kedua terdakwa kasus pembunuhan itu sudah ditangkap dan kami akan memastikan hukuman yang tegas dan keadilan sesegera mungkin," ujar Kepala Menteri di Rajasthan, Ashok Gehlot, di Twitter pada Selasa (28/6).
Pemerintah Negara Bagian Rajahstan kemudian menerapkan aturan ketat lockdown di Kota Udaipur, Rajasthan, di mana dua warga Muslim memenggal seorang penjahit yang menyuarakan dukungan atas penghinaan terhadap Nabi Muhammad.
AFP melaporkan bahwa aturan ketat itu mencakup penetapan jam malam bagi 450 ribu penduduk yang tinggal di Udaipur.
Selain itu, pemerintah setempat juga mengerahkan 600 personel kepolisian tambahan. Pihak berwenang juga memutus akses internet di beberapa wilayah negara bagian Rajasthan.