Dalam pidatonya di Istana Kremlin, Jokowi juga kembali mengklaim telah menyampaikan pesan Zelensky kepada Putin.
"Seperti yang saya katakan di Kyiv, meskipun situasi saat ini masih sangat sulit, saya akan tetap mengatakan bahwa penting untuk bergerak menuju penyelesaian damai dan dialog terbuka," papar Jokowi di sebelah Putin pada Jumat (1/7).
"Pesan Presiden Zelensky kepada Presiden Putin dan mengatakan saya siap membantu menjembatani komunikasi antara kedua pemimpin," katanya menambahkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lagi-lagi, Putin pun tak menjawab pernyataan Jokowi soal pesan Zelensky itu.
Dalam pidatonya, Putin bahkan tak membeberkan detail pembicaraannya dengan Jokowi terkait invasi Rusia ke Ukraina.
"Saya menginformasikan Presiden Jokowi detail terkait perkembangan di Ukraina," kata Putin tanpa menjelaskan apa-apa lagi soal invasi Rusia dalam pidatonya.
Dua hari setelah pertemuan Putin-Jokowi berlangsung di Moskow, juru bicara Kantor Kepresidenan Ukraina, Serhii Nikiforov, buka suara soal klaim presiden RI terkait titipan pesan Zelensky.
Nikiforov, mengatakan jika Zelensky punya pesan untuk Putin, ia akan menyampaikannya sendiri secara publik, tidak melalui perantara.
"Ada pesan apa pun, jika Presiden Ukraina ingin berbicara kepada seseorang, dia akan melakukannya secara terbuka, dalam pidato hariannya," ujar Nikiforov.
Nikiforov mengatakan pertemuan Zelensky dan Jokowi beberapa hari lalu fokus membicarakan ancaman krisis pasokan pangan global seperti gandum dan pupuk.
Sebab, sejak invasi Rusia ke Ukraina berlangsung, Moskow memblokir sejumlah pelabuhan sehingga pasokan gandum Ukraina tertahan. Padahal, Ukraina merupakan salah satu pasokan gandum utama dunia.
"Indonesia adalah salah satu importir gandum terbesar dari Ukraina, dan blokade pelabuhan Ukraina adalah fokus utama pembicaraan antara presiden [Indonesia dan Ukraina]di Kiev," ucap Nikiforov.
"Rusia memikul tanggung jawab penuh karena mengganggu ekspor [gandum Ukraina] ke Indonesia, serta ke bagian lain dunia. Dan Rusia akan bertanggung jawab atas krisis pangan yang bisa terjadi kecuali pelabuhan Ukraina segera dibuka. Inilah yang dibahas secara detail oleh Presiden Volodymyr Zelenskyy dengan Presiden Joko Widodo," katanya menambahkan seperti dikutip Ukrainska Pravda, Minggu (3/7).
(rds)