Sama kasusnya seperti di AS, ribuan calon haji asal Inggris terancam batal pergi gegara aturan baru Saudi yang mengharuskan warga negara Barat daftar haji via Motawif.
Hampir seluruh pendaftar haji via Motawif mengeluh selalu gagal mendaftar meski uang yang telah mereka trannsfer tertarik.
"Assalamualaikum @Motawif_SA bisakah Anda memberi tahu saya status pemesanan perjalanan haji saya apakah saya bisa pergi atau tidak? Saya sekarang stres dan dilema karena saya juga memesan perjalanan haji untuk keluarga, rekan kerja, dan bisnis," kata Moosa Kaleem, seorang Muslim Inggris mengeluh via Twitter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, para calon jemaah haji mengaku kesulitan menghubungi pihak Motawif untuk meminta bantuan.
"@Motawif_SA adalah seseorang dari perusahaan Anda yang benar-benar bisa menjawab telepon dan memberikan penjelasan spesifik kepada kostumer terkait masalah kami?" kata seorang Muslim lainnya di Twitter.
Tahir Ahmed, seorang diplomat Inggris yang turut mendaftar haji via Motawif, mengaku dia hanya diberikan no kontak Motawif yang nampaknya merupakan no telepon asal Prancis.
"Setelah mencoba menunggu selama 40 menit, sambungan telepon saya tiba-tiba terputus," kata Ahmed seperti dikutip Salaamgateway.
Sama seperti kasus di negara Barat, calon jemaah haji asal Australia juga terancam gagal pergi lantaran ketidakjelasan aturan pemesanan paket perjalanan dari Saudi.
Imbasnya, hampir seluruh agen perjalanan yang membuka paket haji terancam rugi bandar lantaran banyak calon jemaah haji yang menuntut pengembalian dana setelah aturan baru Saudi tersebut.
"Ini benar-benar menghancurkan seluruh pasar, tidak hanya dari sudut pandang agen perjalanan, tetapi juga bagi para calon jemaah haji," kata pemilik sebuah agen perjalanan di Sydney kepada ABC News.
"Tidak semua orang akrab dengan internet. Ada warga lansia yang tidak terbiasa dengan proses online ini, yang bahkan tidak memiliki kartu kredit. Jadi benar-benar berantakan, jujur saja padamu."
(bac/bac)