Kisah Ribuan WN Eropa-AS Terancam Gagal Haji Gegara Aturan Saudi

CNN Indonesia
Senin, 04 Jul 2022 17:12 WIB
Tak hanya calon haji Indonesia, banyak calon haji di luar negeri yang juga menghadapi berbagai kendala hingga terancam gagal berangkat ke Mekkah.
Tak hanya calon haji Indonesia, banyak calon haji di luar negeri yang juga menghadapi berbagai kendala hingga terancam gagal berangkat ke Mekkah. (Foto: REUTERS/MOHAMMED SALEM)
Jakarta, CNN Indonesia --

2022 menjadi tahun yang paling ditunggu-tunggu Sawsan Jabri, seorang Muslim asal Amerika Serikat, karena menurut jadwal ia sudah bisa berangkat ke Arab Saudi untuk ibadah haji bulan ini.

Selama dua tahun terakhir, Jabri susah payah menyisihkan uang U$1.000 setiap beberapa bulan demi bisa berangkat ke Mekkah, mimpinya sejak beberapa dekade silam.

Jabri bahkan sudah mempersiapkan segala detail keberangkatan mulai dari uang saku, peralatan, dan pakaian haji yang dibutuhkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Haji itu sekali seumur hidup," kata pria 58 tahun itu.

Namun, tiga minggu menjelang keberangkatannya ke Mekkah, Arab Saudi tiba-tiba mengumumkan perjalanan haji bagi calon jemaah yang berasal dari negara Barat hanya dapat dipesan melalui satu portal online resmi pemerintah yang disebut Motawif.

Segala urusan mulai dari akomodasi hotel, tiket pesawat, dan visa khusus semuanya akan diatur dan dibayar melalui Motawif.

Riyadh mengatakan bagi calon haji yang telah memesan paket haji melalui metode konvensional yakni agen perjalanan resmi tidak bisa pergi dan perlu meminta pengembalian uang (refund).

[Gambas:Video CNN]

Mendengar kabar itu, Jabri pun bergegas mengisi formulir Motawif. Saat mendaftar, dosen Biologi di Georgia State University itu mengalami kesulitan sampai harus 50 kali mencoba mengonfirmasi pembayaran paket perjalanan senilai US$8.000 (Rp119 juta).

Setelah percobaan ke-51 kali, Jabri berhasil melakukan pembayaran. Namun, tak berapa lama ia mendapat konfirmasi surat elektronik bahwa pemesanan perjalanan hajinya gagal meski uang Rp119 jutanya lenyap tertelan.

Jabri hanya satu di antara ribuan calon jemaah haji Amerika yang berada dalam ketidakpastian gegara peluncuran Motawif yang mendadak ini.

Beberapa calon jemaah haji yang bernasib serupa dengan Jabri bahkan mengaku harus berebut demi meminta refund setelah uang mereka "tertelan" sistem namun nama mereka tetap tak terdaftar sebagai calon jemaah haji di Motawif.

Beberapa calon jemaah haji lainnya bahkan gagal berangkat setelah berada di bandara lantaran maskapai mengatakan penumpang pesawat sudah penuh.

"Mereka menghancurkan segalanya," kata Jabri seperti dikutip The Washington Post.

Kementerian Haji dan Umrah Saudi mengatakan sedang berupaya menangani kekacauan ini. Mereka mengklaim berencana menambah lebih banyak penerbangan dari negara-negara Barat ke Saudi dan segera mengeluarkan visa bagi mereka yang sudah memesan.

Selain Jabri, Asif Siddiqui asal Houston juga mengalami hal serupa. Setelah Saudi mengumumkan Motawif, ia dan istri langsung mendaftar dan mengunggah segala dokumen yang dibutuhkan.

Pasangan itu harus merogoh kocek sebesar US$30.000 demi bisa memesan kamar hotel khusus untuk mereka.

Namun, Siddiqui harus berjuang 61 kali sebelum berhasil mendaftar. Ia mengaku sempat beberapa kali mencoba menghubungi pusat pelayanan namun tidak pernah berhasil.

Pada 20 Juni, Siddiqui akhirnya berhasil mendaftar dan membayar paket perjalanan haji tersebut. Namun, tak berapa lama, ia menerima email berisikan pemesanan gagal meski uang tetap tertarik.

"Secara emosi, ini memicu kecemasan dan membuat frustrasi," kata Siddiqui.

"Kami tidak tahu apa yang akan terjadi," paparnya.

Apa tujuan Saudi mengubah sistem daftar haji Eropa-Amerika? Baca di halaman berikutnya >>>

 



Cerita WN AS-Eropa Terancam Gagal Pergi Haji Gegara Aturan Baru Saudi

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER