Sri Lanka Bangkrut, WNI Beberkan Antre BBM Hingga 3 Hari di Jalan

CNN Indonesia
Rabu, 06 Jul 2022 10:17 WIB
WNI yang tinggal di Sri Lanka, Merita, menceritakan pengalaman suaminya yang mengantre bahan bakar minyak hingga tiga hari dan menginap di jalan.
WNI beberkan harus mengantre BBM di Sri Lanka bisa hingga tiga hari. (AFP/ -)
Jakarta, CNN Indonesia --

Salah satu warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Sri Lanka, Merita, menceritakan pengalaman suaminya yang mengantre bahan bakar minyak (BBM) hingga tiga hari dan menginap di jalan.

"Stok BBM di Sri Lanka makin langka, suami saya kalau antre bensin itu terkadang dua sampai tiga hari harus menginap di jalan," jelas dia kepada CNNIndonesia.com, Selasa (5/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia membeberkan bahwa sang suami antre dengan kendaraan motornya. Suami Merita juga sempat sakit usai antre berhari-hari demi mendapat bensin.

Namun, kini ia mau tak mau harus menunggu lagi demi mendapat bensin. Sebab, Rabu (6/7), tersiar kabar tak ada lagi bensin di pom.

Pembelian pun kini terbatas. Warga tak bisa membeli bahan bakar ini untuk satu tangki penuh. Padahal Juni lalu, kata Merita, masyarakat masih bisa mengamankan bensin untuk satu tangki motor.

[Gambas:Video CNN]

"Sekarang tambah parah. Dua atau tiga hari antre tidak full tank (terisi penuh) bahkan hanya 1,5 hingga dua liter saja kita dapat," cerita dia.

Meski kondisi di Sri Lanka makin parah, Merita dan keluarga mengaku belum memutuskan kembali ke Indonesia dan masih bisa mencukupi kebutuhan pokok. Ia tinggal di negara itu sejak 2004, tercatat sudah 17 tahun.

"Masih aman di sini, Alhamdulillah. Sejauh ini kita masih bisa bertahan. KBRI akan selalu pantau keadaan kami. [KBRI] mengimbau pada masyarakat Indonesia agar selalu lapor jika membutuhkan pertolongan," kata dia.

Selain itu, Merita menilai pulang ke Indonesia secara mandiri perlu banyak biaya yang tidak sedikit.

"Nah itu saya tidak mampu karena saya berpenghasilan hanya pas-pasan tiap harinya," ujar dia.

Lihat Juga :

Faktor keluarga juga menjadi alasan Merita untuk tetap bertahan di Sri Lanka. Ia memiliki mertua yang sudah lanjut usia dan tak mungkin ditinggalkan begitu saja.

Jikalau mereka pindah ke Indonesia, setidaknya Merita dan keluarga punya rencana yang matang untuk masa depan. Dan, mereka belum ada rencana hidup di RI.

"Mau pindah ke Indonesia pun harus tahu benar apa yang kita lakukan untuk berusaha hidup. Sedangkan lapangan kerja di Indonesia pun sangat sulit setahu saya," tutur Merita.

Cerita WNI lain di Sri Lanka, baca di halaman berikutnya...

Pulang ke Indonesia karena Krisis di Sri Lanka Makin Parah

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER