ANALISIS

Rusia Gempur Ukraina, Mungkinkah China Nekat Invasi Taiwan?

CNN Indonesia
Rabu, 06 Jul 2022 12:27 WIB
Apakah China berani melancarkan invasi terhadap Taiwan yang dinilainya pembangkang setelah melihat apa yang terjadi pada Rusia dan Ukraina?
Presiden China Xi Jinping (kiri) dan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen (kanan). (Foto: REUTERS/Carlos Garcia Rawlins/Ann Wang)
Jakarta, CNN Indonesia --

Usai Rusia menyerang Ukraina pada Februari lalu, muncul kekhawatiran China juga bisa saja melancarkan invasi ke Taiwan.

Sebab, selama ini, China selalu bertindak keras menghadapi ambisi Taiwan yang ingin merdeka. Beijing bahkan berulang kali menegaskan akan menggunakan segala cara, termasuk operasi militer, guna menyatukan kembali Taiwan dengan daratan China.

China juga semakin getol melakukan sederet provokasi militer mulai dari menggelar latihan tempur di Selat Taiwan hingga mengerahkan puluhan jet tempurnya menerobos masuk wilayah pertahanan udara (ADIZ) Taiwan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintahan Presiden Xi Jinping ingin menggunakan provokasi militer sebagai ultimatum kepada angkatan udara Taiwan bahwa China bukan lawan yang sepadan. Taipei kerap kelimpungan menghadapi berbagai provokasi dari jet-jet tempur China yang kerap menerobos wilayah udara Taiwan.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina berlangsung, Taiwan tak memungkiri merasa kian was-was apakah China juga akan nekat melancarkan operasi militer ke wilayah mereka. Tak lama setelah Rusia menggempur Ukraina, angkatan bersenjata Taiwan menggelar latihan khusus bagi para tentara cadangan demi meningkatkan kesigapan perang.

Taiwan juga merilis pedoman pertahanan sipil bagi 23,57 juta warganya supaya siaga ketika ada konflik militer yang tiba-tiba terjadi. Pedoman berupa komik itu berisikan arahan yang akan membantu warga menyelamatkan diri dalam kondisi perang. Buku itu diperbarui dengan informasi lokal, seperti tempat bunker, rumah sakit, dan toko keperluan harian.

Meski begitu, seorang pemuda asal Taiwan, Chen Jong-Long, mengatakan sebagian besar warga lokal di wilayah itu sudah terbiasa dengan ancaman militer China. Mahasiswa jurusan administrasi bisnis di National Chung Kung University in Tainan itu menganggap sebagian besar warga Taiwan percaya cepat atau lambat China akan melancarkan pergerakan militer ke wilayah mereka.

"Bagi warga Taiwan, kekhawatiran terbesar terkait ancaman China itu bukan lagi soal apakah militer Cina akan menginvasi tanah kami atau tidak, ini soal kapan (itu akan terjadi)," ucap Chen kepada CNNIndonesia.com pada Selasa (5/7).

[Gambas:Video CNN]

"Sejak saya kecil, saya sudah tahu bahwa pemerintah China telah menggelontorkan banyak waktu dan sumber daya untuk mempersiapkan potensi perang (dengan Taiwan). Bahkan, sekarang, mereka masih gigih mencari-cari waktu dan tempat yang tepat untuk melancarkan pergerakan militer tersebut," paparnya menambahkan.

Meski begitu, Profesor hubungan internasional Universitas Peking, Wang Jisi, menganggap China tak akan gegabah untuk menginvasi Taiwan hanya karena melihat apa yang dilakukan Rusia. Hal itu disampaikannya saat mengisi acara di Forum Perdamaian Dunia yang digelar Universitas Tsinghua, Senin (4/7).

"Saya harus mengatakan saya sangat khawatir soal isu Taiwan, namun saya tak mendengar ada pejabat senior China membahas soal reunifikasi secara terpaksa ," kata Wang dikutip South China Morning Post.

Ia kemudian berujar, "Saya juga belum mendengar jadwal mereka menggunakan angkatan senjata untuk masalah Taiwan."

Menurut Wang, isu ancaman invasi China ke Taiwan banyak diangkat di Amerika Serikat.

"Banyak yang mempermainkan isu ini di AS. Saya ingin tahu apakah advokasi semacam ini agak lancang atau nakal. Saya punya kekhawatiran beberapa orang ingin menarik China dan AS ke dalam perang, dan ini sesuatu yang perlu kita hindari," ucap dia.

Wang berharap China dan AS bisa berpikir panjang dan menghindari konflik, terutama soal Taiwan, yang dapat memicu konflik terbuka..

"Namun, saya tak bisa mengatakan dengan pasti bahwa tidak akan ada perang antara China dan AS dalam waktu dekat," kata dia.

Wang menuturkan jika ada perang di antara AS-China, ini tentu akan menjadi bahaya besar bagi Selat Taiwan.

"Sebab, isu ini menjadi inti dan masalah paling sensitif dalam hubungan China-AS," ucap Wang lagi.

Krisis China-Taiwan terus memanas, bagaimana cara menghindari perang? baca di halaman berikutnya >>>

Krisis China-Taiwan Memanas, Bagaimana Cara Hindari Perang?

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER