Cerita WNI Peneliti di Thailand soal Ganja Legal: Pemerintah Blunder

CNN Indonesia
Rabu, 06 Jul 2022 14:22 WIB
Seorang WNI peneliti di Thailand berbagi cerita mengenai situasi di negara itu setelah pelegalan ganja. Menurutnya, pemerintah setempat blunder.
Ilustrasi. Seorang WNI peneliti di Thailand berbagi cerita mengenai situasi di negara itu setelah pelegalan ganja. (Thailand Public Health Ministry via Reuters)

Tak hanya itu, Alfan juga menganggap penting untuk menerapkan regulasi konsumsi ganja, mengingat cara konsumsi ganja sendiri dapat mengubah kadar THC.

"Regulasi konsumsi tentunya juga penting, terutama yang mengonsumsi [ganja] dengan dibakar [rokok] yang berpotensi meningkatkan kadar THC [yang dibatasi kurang dari 0,2 persen]," ujar Alfan.

Berdasarkan aturan baru di Thailand, masyarakat diizinkan menanam dan menjual ganja, pun menggunakan bagian tanaman itu untuk mengobati penyakit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa kafe dan restoran juga diperbolehkan menyajikan makanan dan minuman yang mengandung ganja. Namun, kandungan THC produk itu tak boleh melebihi 0.2 persen.

Alfan sendiri merupakan peneliti pengembangan tabir surya berbasis ganja dan uji klinis khasiat ganja terhadap beberapa penyakit kulit. Ia tak pernah mengonsumsi ganja untuk pribadi.

"Untuk konsumsi pribadi belum pernah, hanya untuk riset di lab saja, mulai dari menanam sampai uji lab," katanya.

(pwn/has/bac/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER