6 Fakta Boris Johnson Mundur dari Kursi PM Inggris

CNN Indonesia
Kamis, 07 Jul 2022 19:51 WIB
PM Inggris Boris Johnson dikabarkan akan mengumumkan pengunduran dirinya hari ini setelah 50 lebih pejabat kabinetnya mundur massal. (Foto: via REUTERS/JESSICA TAYLOR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pemimpin Inggris pada Kamis (7/7).

"Sekarang jelas anggota parlemen Partai Konservatif ingin pemimpin baru untuk partai itu, yang berarti perdana menteri baru, dan saya setuju," ujar Johnson dalam pidatonya, seperti dilansir AFP.

Berikut tujuh fakta mengenai keputusan Johnson hengkang dari kursi perdana menteri Inggris:

Lihat Juga :

1. Banyak Menteri Mundur 

Sebelum Johnson dikabarkan akan mengumumkan pengunduran dirinya sebagai PM Inggris, setidaknya 10 menteri dalam kabinetnya mundur dalam 48 jam terakhir. 

Selain 10 menteri, 40 pejabat kabinet Johnson lainnya juga ikut mundur, sebagai bentuk protes terhadap kepemimpinan sang perdana menteri yang terud diterpa berbagai skandal.

Setelah Menteri Keuangan Rishi Sunak dan Menteri Kesehatan Sajid Javid mundur, delapan menterinya menyusul. Mereka ialah Menteri Anak dan Keluarga Will Quince, Menteri Muda Transportasi Laura Trott, Menteri Sekolah Robin Walker, dan Menteri Keamanan Damian Hinds, Menteri Negara Bagian Irlandia Utara Brandon Lewis, Menteri Keuangan Muda Helen Whately, Menteri Muda bidang Kebudayaan Chris Philp, dan Menteri Urusan Pensiun Guy Opperman.

Seluruh menteri dan 40 pejabat lainnya mundur sebagai bentuk desakan bahwa Johnson sudah tak pantas lagi memimpin sebagai PM Inggris.

2. Downing Street Akui Kesalahan Johnson Saat Lantik Chris Pincher

Kantor PM Inggris Downing Street mengakui bahwa Johnson salah mengambil keputusan dengan tetap menunjuk politikus Chris Pincher sebagai Pejabat Pemantau dan Pengawas Partai Inggris. Padahal, Pincher telah terseret dalam skandal pelecehan seksual.

Johnson disebut mengetahui kasus yang menyeret Chris Pincher, tetapi tetap mempromosikannya untuk mengisi jabatan itu di kabinetnya, dikutip dari The Independent.

Sebagaimana diberitakan BBC, juru bicara kantor perdana menteri mengatakan Johnson mengatakan "tuduhan [Pincher] entah sudah diselesaikan atau tidak berkembang ke keluhan formal." 

Koresponden politik BBC Ione Wells kemudian mengungkapkan Johnson sadar akan keberadaan keluhan formal terkait Pincher ketika Johnson menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Inggris, yakni pada 2019 hingga 2020.

The Guardian melaporkan Pincher sempat berhenti dari kantor pemantau partai pada November 2017, setelah aktivis Alex Story menuduh Pincher mencoba mencium dan menyentuhnya.

Pincher kemudian masuk ke pemerintahan atas bantuan Johnson pada Juli 2019.

3. Johnson Sempat Tak Ingin Mundur

Pada Rabu (6/7), Johnson sempat berjanji akan terus melaksanakan tugasnya sebagai perdana menteri, meski belasan anggota parlemen Inggris mendesak ia mundur.

"Pekerjaan sebagai perdana menteri dalam situasi sulit, ketika Anda diberikan mandat komunitas, adalah untuk terus melakukannya, dan itu yang akan saya lakukan," kata Johnson kepada anggota parlemen, dikutip dari AFP.

Deret skandal Johnson bisa dibaca di halaman berikutnya >>>

6 Fakta Boris Johnson Mundur dari Kursi PM Inggris


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :