Pihak dokter mengaku tak menemukan peluru di dalam tubuh Shinzo Abe selama proses operasi. Dokter pengobatan darurat RS Universitas Medis Nara Hidetada Fukushima mengatakan dokter menemukan dua luka di bagian leher depan tengah.
"Kami tidak menemukan peluru," kata Hidetada Fukushima dalam jumpa pers yang disiarkan NHK.
"Ada luka yang diduga merupakan bekas tembakan. Ada indikasi, peluru mencapai jantung karena ada pembuluh darah dari leher ke jantung."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pria bernama Tetsuya Yamagami yang diduga sebagai tersangka penembakan ditangkap petugas. Ia merupakan warga lokal Nara berusia 44 tahun.
Tetsuya langsung ditangkap di lokasi kejadian tak lama setelah penembakan terjadi.
Dikutip Reuters, media lokal Fuji TV menyebutkan Tetsuya merupakan mantan anggota pasukan pertahanan diri maritim atau dikenal angkatan laut Jepang.
Tetsuya disebut keluar dari pasukan pertahanan Jepang pada 2005 silam.
NHK melaporkan pelaku tak melawan saat ditangkap petugas. Pihak berwenang sampai saat ini menyimpulkan bahwa Tetsuya melancarkan aksinya sendirian.
Lihat Juga : |
Tetsuya dikabarkan menggunakan senjata api rakitan besar untuk melancarkan aksinya itu. Padahal, hukum kepemilikan senjata di Jepang sangat ketat.
Koresponden BBC di Jepang, Rupert Wingfield-Hayes, juga melaporkan beberapa saksi mata mengaku melihat pelaku berlari membawa senjata api ukuran besar usai insiden terjadi.
Saat melakukan penyelidikan, kepolisian Jepang menemukan beberapa senjata rakitan tangan di rumah Tetsuya.
Menurut kepolisian, senjata yang mereka temukan di rumah pelaku mirip dengan senjata yang digunakan dalam serangan. Selain itu, pihak kepolisian juga menemukan dua peledak.
Dalam proses penyelidikan, Yamagami mengaku memang berniat membunuh Abe karena tidak suka pada mantan pemimpin negaranya itu. Ia sengaja menembak Abe dengan tujuan membunuhnya.
Tetsuya mengatakan ia memiliki dendam terhadap organisasi yang dipercaya berhubungan dengan Abe.
"Tersangka mengatakan ia memiliki dendam terhadap sebuah organisasi khusus, dan ia melakukan kejahatan itu karena ia percaya mantan Perdana Menteri Abe memiliki hubungan [dengan organisasi itu]," kata seorang pejabat kepolisian di Kota Nara pada Jumat (8/7), dikutip dari AFP.
Walaupun demikian, pihak kepolisian menolak memberikan detail terkait organisasi tersebut.
Lihat Juga : |