5 Fakta Gereja Unifikasi yang Terseret Pembunuhan Shinzo Abe

CNN Indonesia
Rabu, 13 Jul 2022 09:09 WIB
Gereja Unifikasi disebut memiliki kerajaan bisnis, relasi dengan berbagai politikus dunia, hingga kerap menuntut donasi besar pada anggotanya.
(Foto: REUTERS/KIM KYUNG-HOON)

4. Kontroversi hingga Dituduh Tukang Palak

Tak sedikit orang dan pihak yang menentang praktik Gereja Unifikasi lantaran dianggap sesat.

Seperti klaim Yamagami, para anggota gereja termasuk sang ibu harus membuat donasi rutin bagi pemasukan gereja yang tak jarang dalam jumlah besar.

Gereja yang saat ini dijalankan oleh istri Moon itu dilaporkan kerap menuntut sumbangan besar dari para pengikutnya. Para anggota juga diminta menjual barang-barang spiritual hingga ekstrak ginseng.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak heran, di awal kemunculan, Gereja Unifikasi getol mendekati pejabat hingga petinggi negara.

Gereja Unifikasi bahkan disebut memiliki relasi yang dekat dengan banyak politikus konservatif tak hanya di Korsel, tapi juga Jepang hingga AS. Mantan Presiden AS, Donald Trump, yang merupakan kaum konservatif, disebut terkait dengan Gereja Unifikasi.

The Washington Post melaporkan gereja ini menghabiskan jutaan dolar setiap tahun untuk menjalankan program-program mereka mulai dari konferensi sampai lobi-lobi di AS. Gereja Unifikasi juga tak segan menggelontorkan uang dari para anggotanya untuk membangun citra publik yang positif dan menjalin aliansi dengan politikus konservatif.

Gereja Unifikasi disebut mendirikan kerajaan bisnis internasional yakni Tongil Group.
Tongil Group merupakan perusahaan asal Korsel yang berkiprah di berbagai sektor usaha mulai dari konstruksi, kesehatan, makanan, media, dan hiburan. Bisnis Tongil Group terkenal tersebar di berbagai negara di dunia.

Tongil Group juga memiliki sejumlah resort di Korsel seperti Resor Ski Yongpyong yang terkenal dari film Winter Sonata.

Selain soal sumbangan, Gereja Unifikasi juga dituduh melakukan praktik cuci otak hingga penghancur keluarga.

Di Jepang, jaringan 300 pengacara telah menggugat gereja karena praktik kontroversialnya dan mendesak politikus Jepang termasuk Abe yang terikat organisasi itu untuk berhenti mendukung gereja tersebut.

Dalam petisi tahun lalu, para pengacara menuduh gereja menindas hak asasi manusia para pengikutnya, memecah hingga menghancurkan keluarga, dan menyebabkan "efek buruk yang serius" pada masyarakat Jepang.

"Agar Tuan Abe terus menjadi politisi aktif, bukan ide yang baik baginya untuk bekerja sama dengan Gereja Unifikasi dan kelompok afiliasinya serta mendukung acara mereka," kata mereka dalam petisi tersebut.

"Kami sangat mendesak Anda untuk mempertimbangkan reputasi Anda dan tidak mengulangi tindakan semacam ini."

5. Hubungan dengan Keluarga Abe

Kakek Abe, Nobusuke Kishi, yang menjadi PM Jepang 1957-1960, diketahui menjalin relasi dekat dengan Gereja Unifikasi.

Kishi bahkan diketahui membantu gereja melebarkan pengaruh dan ajarannya di Jepang. Kishi bahkan disebut memanfaatkan hubungan dekatnya dengan Gereja Unifikasi untuk mengumpulkan dukungan finansial.

Yamagami dalam pengakuannya juga membunuh Abe karena ia yakin kakeknya telah membantu memperluas kelompok agama yang ia dibenci itu.

"Saya kira mantan Perdana Menteri Nobusuke Kishi berkontribusi pada perluasan [kelompok agama], dan saya berpikir untuk membunuh cucunya, mantan Perdana Menteri Abe," ujar Mayagami kepada penyelidik seperti dikutip CNN dari NHK.

"Dan saya pikir mantan perdana menteri Abe punya hubungan dekat dengan kelompok ini. Ibuku masuk ke kelompok dan memberi sumbangan besar, dan kehidupan keluargaku kacau," tutur dia.

Namun, kepala Gereja Unifikasi, Tomihiro Tanaka, membantah kakek Abe terlibat dalam perluasan kelompok tersebut.

"[Kishi tak mengambil] langkah khusus atau ada pengaruh khusus dalam penyebaran [kelompok agama] ini di semua wilayah," ucap dia.

Lebih lanjut Tanaka menerangkan, Gereja Unifikasi memang pernah menerima pesan dukungan dari Abe di sebuah acara yang merek gelar. Namun, mantan Perdana Menteri itu bukan anggota gereja yang terdaftar, dia juga tak duduk di dewan penasihat.

(rds)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER