Gotabaya Rajapaksa, Presiden Sri Lanka yang Kabur dan Mundur via Email

CNN Indonesia
Jumat, 15 Jul 2022 09:50 WIB
Presiden Gotabaya Rajapaksa mengundurkan diri setelah kabur dari Sri Lanka ke Maladewa pada Rabu (13/7), meninggalkan negaranya yang sedang dilanda krisis.
Presiden Gotabaya Rajapaksa mengundurkan diri setelah kabur dari Sri Lanka ke Maladewa pada Rabu (13/7), meninggalkan negaranya yang sedang dilanda krisis. (AFP/Ishara S. Kodikara)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Gotabaya Rajapaksa telah menyatakan pengunduran diri setelah kabur dari Sri Lanka ke Maladewa pada Rabu (13/7), meninggalkan negaranya yang sedang dilanda krisis.

Setelah mendarat di Singapura, Rajapaksa dikabarkan langsung menyatakan mundur secara lisan via telepon kepada ketua parlemen Sri Lanka. Ia juga telah mengirim surat pengunduran dirinya via email. Namun, parlemen Sri Lanka masih harus mengesahkan surat dan meresmikan pengunduran diri Rajapaksa.


"Keaslian dan legalitas email (surel) harus diperiksa sebelum diterima secara resmi," kata juru bicara Ketua Parlemen Sri Lanka, Indunil Yapa, kepada AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Parlemen Sri Lanka dijadwalkan meresmikan pengunduran diri Rajapaksa sebagai presiden hari ini, Jumat (15/7).

Jika terkonfirmasi, Rajapaksa akan menjadi presiden Sri Lanka pertama yang mengundurkan diri sejak negara Asia Selatan itu mengadopsi sitem pemerintahan presidensial pada 1978.

Rajapaksa sempat diungsikan ke pangkalan angkatan laut dan mencoba kabur menggunakan pesawat komersial pada pekan lalu setelah rumahnya digeruduk massa yang mengamuk ingin dia segera mundur.

Namun, petugas imigrasi di bandara mencegatnya. Hingga akhirnya, militer Sri Lanka menyediakan pesawat untuk menerbangkan Gotabaya ke Maladewa.

Kepergian Gotabaya dianggap sebagai simbol keruntuhan dinasti Rajapaksa di Sri Lanka. Keluarga Gotabaya memang sudah berpuluh tahun menguasai negara itu.

Gotabaya merupakan anak kelima dari sembilan bersaudara. Ayahnya, D.A. Rajapaksa, merupakan bagian dari keluarga Buddha Sinhala dan menjabat sebagai anggota parlemen Sri Lanka pada 1947-1965.

Ia sempat menempuh pendidikan di Kolese Ananda di Kolombo, sebelum masuk ke militer Sri Lanka pada 1971. Ia juga meraih gelar magister ilmu pertahanan di Universitas Madras pada 1983.

[Gambas:Video CNN]

Pada 1992, Gotabaya meraih gelar magister dalam bidang teknologi informasi di Universitas Kolombo dan bekerja di firma IT Kolombo.

Pada 1998, ia meninggalkan Sri Lanka dan menetap di Amerika Serikat. Selama di AS, dia bekerja sebagai pekerja IT di Sekolah Hukum Loyola di Los Angeles.

Gotabaya menjadi warga AS pada 2003 dan kehilangan kewarganegaraannya di Sri Lanka.

Lantas, bagaimana Gotabaya bisa menjadi pemimpin di Sri Lanka? Baca di halaman selanjutnya >>>

Gotabaya Rajapaksa, Presiden Sri Lanka yang Kabur kala Negara Krisis

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER