Pesawat Bawa Amunisi Jatuh, Yunani Protes ke Serbia dan Ukraina

CNN Indonesia
Selasa, 19 Jul 2022 04:22 WIB
Yunani komplain ke Serbia dan Ukraina mengenai pesawat kargo bermuatan amunisi yang jatuh di kawasannya pada Sabtu (17/7). Foto: AP/Giannis Papanikos
Jakarta, CNN Indonesia --

Yunani pada Senin (18/7) resmi mengajukan komplain ke Serbia dan Ukraina atas kargo militer dalam pesawat yang jatuh di wilayahnya selama pendaratan darurat.

Sebuah sumber kementerian luar negeri Yunani, seperti dikutip dari AFP, mengatakan Athena telah resmi menyampaikan keluhan kepada Beograd dan Kiev karena tidak diberi peringatan sebelumnya tentang kargo pesawat tersebut.

Pejabat itu mengatakan duta besar Yunani di Beograd telah diinstruksikan "untuk segera menyampaikan keluhan ke Serbia yang menekankan perlunya pihak berwenang Yunani untuk diberi tahu sebelumnya tentang kargo."

Beberapa jam kemudian, duta besar Ukraina di Athena menyampaikan keluhan serupa, kata pejabat tersebut.

Pesawat Antonov An-12, jatuh di dekat kota Kavala, Yunani utara pada Sabtu (16/7) malam. Insiden itu menewaskan delapan awak di dalamnya. Pesawat tersebut membawa 11,5 ton amunisi mortir buatan Serbia ke Bangladesh.

Pesawat itu dioperasikan omaskapai kargo Ukraina Meridian. Kementerian luar negeri Ukraina mengatakan delapan awak pesawat adalah warga negara Ukraina.

Pesawat lepas landas dari kota Nis di Serbia pada Sabtu (16/7) dan dijadwalkan singgah di Amman, Yordania.

Saksi mata mengatakan melihat Antonov terbakar dan mendengar ledakan. Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan pesawat dilalap api raksasa saat menghantam tanah Sabtu malam.

Para ahli penjinak bahan peledak bekerja pada hari kedua (18/7)untuk membersihkan persenjataan yang tersebar luas di lokasi tersebut, sehingga daerah tersebut dapat didekontaminasi dan dapat diakses.

Penduduk setempat telah melaporkan iritasi pernapasan setelah kecelakaan itu.

Pihak berwenang telah melarang penduduk memasuki ladang terdekat sampai puing-puing dan amunisi yang tidak meledak telah dipindahkan.

(afp/chri)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK