Seorang warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di area Montereau Fault Yonne, Prancis, menceritakan situasi negara itu kala gelombang panas melanda.
WNI bernama Husnul Khatimah itu bercerita kepada CNNIndonesia.com bahwa suhu di tempat tinggalnya saat ini sudah mencapai 29 derajat Celsius.
"[Suhu tersebut] terus akan bergerak naik hingga 40 [derajat Celsius] nanti, sekitar jam 5 sore," kata Husnul, Selasa (19/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat suhu Prancis yang ditaksir bakal mencapai 40 derajat Celsius pada sore nanti, pemerintah negara itu memberikan sejumlah imbauan.
"[Pemerintah mengimbau masyarakat] untuk lebih berhati-hati, mempersiapkan diri juga menghadapi gelombang panas, contohnya minum air putih yang banyak dan tidak keluar pada waktu-waktu dimana temperatur sedang tinggi-tingginya, itu sekitar pukul 5 sampai 6 sore," kata Husnul.
Selain itu, pemerintah juga meminta masyarakat tak melakukan kegiatan atau aktivitas terlalu berat.
"Tidak boleh minum alkohol juga, dan diimbau makan makanan yang mengandung kandungan air tinggi, seperti sayuran dan buah, pun dilarang merokok di hutan, jangan buang puntung rokok sembarangan, juga tidak disarankan melakukan barbeku karena gelombang panas tersebut."
Selain itu, Husnul mengatakan bahwa gelombang panas pada hari ini terjadi cukup merata di berbagai wilayah Prancis.
"Namun, yang cukup penting dan serius di wilayah Gironde, barat daya Prancis, karena terjadi kebakaran hutan sejak 12 Juli," tuturnya.
Melihat kebakaran hutan yang sempat terjadi, ditambah wilayah Prancis kini diterpa gelombang panas, warga di daerah tersebut harus dievakuasi.
"Hingga saat ini, orang yang tinggal dekat wilayah Gironde, dekat kebakaran hutan, sudah 30 ribu orang dievakuasi," ujar Husnul.
Husnul juga mengatakan bahwa gelombang panas ini terjadi kala musim panas, waktu berlibur bagi masyarakat Prancis.
"Wilayah Gironde adalah salah satu yang dekat dengan pantai, dan mengingat situasi seperti itu, banyak orang yang membatalkan reservasi kemah dan tempat wisata. Beberapa yang sempat datang, tetapi pulang lagi karena situasinya tidak memungkinkan, dan ini berdampak ke wisata di wilayah Gironde," kata Husnul.
Cerita Husnul berjuang hadapi gelombang panas bisa dibaca di halaman berikutnya >>>