Kronologi PM Italia Mario Draghi 'Pilar Eropa' Mengundurkan Diri

CNN Indonesia
Kamis, 21 Jul 2022 20:57 WIB
Perdana Menteri Italia, Mario Draghi, akhirnya mengundurkan diri pada Kamis (21/7), setelah drama perpecahan koalisi pemerintahannya. (AFP/Ludovic Marin)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Italia, Mario Draghi, akhirnya mengundurkan diri pada Kamis (21/7), setelah drama perpecahan koalisi pemerintahannya.

Associated Press melaporkan bahwa Draghi menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Presiden Sergio Mattarella saat bertemu di Istana Quirinale pada Kamis pagi.

Kantor Mattarella kemudian menyatakan bahwa mereka sudah "mencatat" pengunduran diri Draghi ini. Namun, mereka meminta agar pemerintahan Draghi tetap berjalan.

Draghi sebenarnya sudah pernah mengajukan pengunduran diri sebelumnya, tapi ditolak oleh Mattarella.

Kisruh ini bermula pada pekan lalu, saat Italia menggelar pemungutan suara mosi tidak percaya terkait kebijakan untuk mengatasi biaya hidup yang kian melambung.

Dalam pemungutan suara itu, Draghi tak mendapatkan dukungan dari Gerakan Bintang Lima, salah satu partai di koalisi berkuasa.

Sebagaimana dilansir Reuters, partai lain dalam koalisi Draghi, Forza Italia, dan Lega Nord menolak memberikan memberikan suara.

Draghi kemudian merasa ia tak lagi didukung untuk memerintah Italia. Ia lantas memutuskan untuk mengundurkan diri.

"Koalisi persatuan nasional yang mendukung pemerintah sudah tidak ada lagi," kata Draghi saat mengumumkan rencana pengunduran dirinya pada pekan lalu, seperti dikutip AFP.

"Saya selalu mengatakan pemerintahan ini hanya bisa berlangsung jika ada prospek yang jelas untuk melakukan program pemerintah di mana kekuatan politik telah memberikan kepercayaan mereka. Kondisi ini tidak lagi ada."

Namun, CNN melaporkan bahwa Mattarella menolak pengunduran diri Draghi. Ia menyuruh Draghi untuk tetap menjabat dan mencari solusi.

Draghi kemudian kembali mencoba menyelamatkan pemerintahan dan mendesak koalisinya untuk mengesampingkan keluhan mereka demi kepentingan negara pada Rabu (20/7).

Ia mencoba meyakinkan aliansinya dengan mengatakan bahwa saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk meragukan satu sama lain, mengingat dunia tengah berhadapan dengan inflasi imbas perang di Ukraina.

Namun, tiga partai pendukung Draghi menyatakan mereka tidak bisa melakukannya. Ketiganya mengaku sudah tak mungkin lagi bekerja sama.

Ini membuat koalisi Draghi hancur. Draghi lantas kembali mengajukan pengunduran diri pada hari ini. Mattarella pun menerimanya.

Menteri Urusan Eropa Prancis, Laurence Boone, menyayangkan pengunduran diri Draghi. Menurutnya, Eropa akan kehilangan salah satu pilarnya di tengah ketidakpastian kawasan.

"Italia akan memasuki periode yang lebih tidak stabil dari sebelumnya. Saya ingin mengenang Mario Draghi sebagai negarawan luar biasa, yang merupakan rekan Prancis," tuturnya.

Ia kemudian berkata, "Kita bekerja sama dengan baik. Dia adalah pilar Eropa."

(pwn/has)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK