Mengupas Profil Unik Negara Curacao, Calon Lawan Timnas Indonesia

CNN Indonesia
Jumat, 22 Jul 2022 08:38 WIB
Curacao jadi sorotan usai beredar kabar negara ini akan melawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday, September mendatang dan berikut profil unik negara Curacao.
Pemandangan bangunan kolonial berwarna-warni di tepi laut kota tua Willemstad, Curacao, di Karibia Belanda. (AFP/DANIEL SLIM)
Jakarta, CNN Indonesia --

Curacao menjadi sorotan usai beredar kabar negara ini akan melawan Timnas Indonesia dalam ajang FIFA Matchday pada September mendatang. Berikut profil unik negara Curacao.

Meski nama Curacao asing bagi warga Indonesia, namun secara peringkat mereka lebih baik. Saat ini. Curacao menempati peringkat 84 FIFA, sementara RI di angka ratusan yakni 155.

Terlepas dari pertandingan antar Curacao dengan Timnas Indonesia, bagaimana sebetulnya profil negara ini?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut laporan Britannica, Curacao memiliki jumlah penduduk sekitar 149.800 jiwa pada 2022. Mereka menggunakan tiga bahasa resmi yakni bahasa Belanda, bahasa Inggris, dan bahasa Papiamentu.

Curacao merupakan pulau yang terletak di Laut Karibia. Wilayah ini termasuk dalam Kerajaan Belanda, namun secara fisiografis juga bagian Amerika Selatan.

Mayoritas penduduk Curacao adalah suku Arawak yang berasal dari Amerika Selatan.

Menilik sejarah, Curacao tak luput dari invasi bangsa Eropa pada 1499. Spanyol sempat menjelajah wilayah ini dan kemudian disusul Belanda.

Pada 1515, Spanyol mendeportasi seluruh penduduk asli Curacao ke Hispaniola untuk menjadi budak.

Sementara itu, Belanda menjadikan Curacao sebagai pusat perdagangan utama bagi Perusahaan Hindia Barat Belanda.

Pulau ini memberikan satu keuntungan khusus bagi Belanda dan menjadi salah satu pelabuhan alam terbaik di Hindia Barat.

Selama periode 1660 hingga 1700, Perusahaan Hindia Barat Belanda berkembang. Perdagangan budak pun melesat dan pelabuhan Curacao dibuka untuk semua negara.

Pelabuhan itu menerima pasokan makanan yang masuk maupun untuk membuang produk dari perkebunan Amerika Selatan.

Curacao kerap menjadi sasaran invasi dari negara yang menderita imbas perang yakni antara Inggris dan Belanda. Dan, Belanda berhasil mengamankan pulau ini sejak 1816.

Pada 1845, Curacao menjadi salah satu dari enam wilayah yang bergantung pada Belanda. Kemudian pada 1954, dengan mempertimbangkan ketergantungan mereka, maka pulau ini menyusun kembali sebagai Antillen Belanda.

Namun, pada 2006 masyarakat Curacao dan pemerintah Belanda sepakat membubarkan Antillen Belanda. Empat tahun kemudian, Curacao dan Sint Maarten menjadi negara yang termasuk dalam Kerajaan Belanda.

Kepala negara Curacao adalah raja Belanda, sementara kepala pemerintahan yakni perdana menteri. Dari sisi ekonomi Curacao mengembangkan ekonomi perkebunan meski curah hujan dan tanah yang subur sedikit.

Di era invasi Belanda, tebu menjadi komoditas utama. Kini jeruk menggeser posisi itu. Kulit kering buah ini bisa menjadi bahan dasar minuman keras Curacao yang terkenal.

(isa/rhr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER