Antrean Haji Malaysia Capai 141 Tahun, Apa Bedanya dengan RI?

CNN Indonesia
Jumat, 22 Jul 2022 19:10 WIB
Malaysia mengungkap antrean haji Negeri Jiran saat ini mencapai 141 tahun, lebih lama ketimbang Indonesia. Apa perbedaan aturan haji Malaysia dan Indonesia?
Ilustrasi. Malaysia mengungkap antrean haji Negeri Jiran saat ini mencapai 140 tahun, lebih lama ketimbang Indonesia. (Reuters/Mohammed Salem)
Jakarta, CNN Indonesia --

Malaysia mengungkap bahwa antrean haji Negeri Jiran saat ini mencapai 141 tahun, lebih lama ketimbang Indonesia. Apa perbedaan aturan haji Malaysia dan Indonesia?

Pertanyaan ini mencuat setelah ketua rombongan haji Malaysia, Syed Saleh Syed Abdul Rahman, mengungkap masa tunggu haji Negeri Jiran ketika bertemu dengan tim haji Indonesia di PPIH Daerah Kerja Mekkah pada Kamis (21/7).

"Di Malaysia 141 tahun masa tunggu. Kalau kuota 50 persen (seperti tahun ini) masa tunggu bisa hampir 300 tahun," ujar Syed Saleh, seperti dilansir di situs resmi Kementerian Agama RI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI, Hilman Latief, membeberkan bahwa selain kuota, perbedaan aturan ketat penyelenggaraan haji Indonesia dan Malaysia juga membuat masa tunggu kedua negara terpaut jauh.

Syed Saleh membeberkan bahwa antrean ini bisa begitu panjang karena Malaysia menerapkan aturan ketat.

Ia mengambil contoh, Malaysia melarang penderita penyakit tertentu berangkat haji. Warga yang obesitas saja tak diperbolehkan bertolak ke Tanah Suci.

"Ada aturan indeks massa tubuh (BMI) dihitung 40 ke atas tidak boleh berangkat. 35-40 kalau punya penyakit bawaan juga tidak dibenarkan berangkat," ucapnya.

Tak hanya itu, calon jemaah yang punya penyakit bawaan, seperti kencing manis dan darah tinggi tak terkontrol, juga dilarang berangkat.

Sebelum berangkat, calon jemaah haji pun harus menjalani dua kali pemeriksaan, ditambah tes PCR Covid-19.

"Ini yang membuat kita tidak ada jemaah yang sakit. Alhamdulillah jemaah datang sehat. Urusan ibadah juga mudah tidak ada yang tertinggal tidak ada yang jalan lambat," katanya.

Dengan aturan ketat ini, Malaysia hanya memberangkatkan 14.600 jemaah, sementara Indonesia mencapai 100.051 jemaah.

[Gambas:Video CNN]

Bagaimana Indonesia?

Hilman Latief mengatakan bahwa aturan seorang jemaah Indonesia bisa berangkat haji lebih longgar ketimbang Malaysia.

"Kami di Indonesia tidak bisa menuangkan kalau berat badan pun ditentukan," tutur Hilman.

Selain itu, Saudi juga memang memberikan kuota haji jauh lebih besar untuk Indonesia ketimbang Negeri Jiran.

Tahun ini, Saudi memberikan kuota haji 100.051 untuk Indonesia tahun ini, sementara Malaysia hanya 14.306.

Terlepas dari pemeriksaan kesehatan dan kuota, Hilman menyatakan bahwa aturan haji Indonesia dan Malaysia sebenarnya hampir sama.

(has)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER