Dugaan keterlibatan Grozev bukan satu-satunya pengaruh Barat dalam membajak pesawat. Selama negosiasi dengan pilot, intelijen Ukraina berhasil mendapatkan dua paspor Uni Eropa yang sah. Satu paspor Slovakia dan satu lagi Rumania, sebagai jaminan bagi calon 'pembelot'.
Operator FSB menilai meninggalkan Rusia dengan dokumen semacam itu akan mengubah keluarga pilot menjadi 'sandera' intelijen Ukraina. Sebab, metode pemerasan, ancaman, dan tekanan sudah lama menjadi praktik standar bagi mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jelas, operasi itu dilakukan dengan dukungan dari Barat, terutama, dinas intelijen Inggris. Kami tahu soal keterlibatan Grozev dan MI16 tak hanya dari pernyataan ini," kata agen intelijen Rusia itu,
Skenario tersebut juga katanya melibatkan sesama anggota kru mereka. Su-34 memiliki dua awak, sedang Tu-22M3 punya empat kru.
Intelijen Ukraina menyarankan agar pilot Rusia memberi obat clophelin (clonidine) kepada awak mereka. Obat ini biasanya digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan penyakit lain.
Namun, jika dalam dosis tinggi, ia memiliki efek sedatif dan bisa melumpuhkan otak bahkan menghilangkan nyawa.
"Sebagai pilot saya diminta melumpuhkan co-pilot saya, dan apa yang akan terjadi padanya setelah itu tak jelas. Termasuk apakah dia akan tetap hidup atau tidak," jelas pilot itu lagi.
Menurut informasi FSB, pihak Ukraina kukuh bahwa anggota kru yang dikhianati akan aman dan ditukar sebagai tawanan perang di kemudian hari. Dan, pilot Rusia ragu akan hal ini.
(isa/bac)