Badan Intelijen Rusia (FSB) mengklaim telah berhasil menggagalkan upaya Ukraina yang ingin membajak beberapa jet militer tempur Moskow.
Skenario Ukraina untuk membajak pesawat Rusia disampaikan anggota FSB dan pilot Moskow yang menjadi target pemerintah Kyiv untuk melancarkan aksinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pilot Su-34 mengaku sempat berbicara dengan mata-mata Ukraina. Mulanya ia enggan dan menganggap hadiah tunai sebagai lelucon. Namun usai menyadari lawan bicara serius dengan tujuan, ia jadi terlibat pembicaraan lebih jauh.
"Mulanya, tentu saja, saya menganggap sebagai lelucon, tetapi setelah beberapa saat berbincang, menjadi jelas saya berurusan dengan perwakilan dinas intelijen Ukraina dan mitra Barat mereka," kata sang pilot dikutip Russia Today pada Senin (25/7).
Ia kemudian berujar, "Saya seharusnya mendapat paspor negara-negara Eropa dan kehidupan yang nyaman di luar negeri yang sudah mereka janjikan."
Pemerintah Kyiv yakin pilot itu siap melakukan pengkhianatan dan membajak pesawat tempur Rusia. Ia bahkan telah berkomunikasi dengan pilot Ukraina untuk membicarakan hal teknis.
"Mereka sangat percaya kemungkinan mengatur pembajakan sehingga mereka mengungkap tata letak sistem pertahanan mereka, peta ketinggian, dan banyak informasi berguna lain kepada kami," imbuh pilot lagi.
Untuk membuktikan bahwa pilot benar-benar mampu melakukan pembajakan dan memiliki akses ke pesawat tempur tertentu, intelijen Ukraina meminta bukti video dari mereka.
Pilot dibayar antara US$4.000 atau sekitar Rp59 juta hingga U$7.000 atau sekitar Rp104 juta per video. Dalam video itu menunjukkan mereka masuk ke pesawat sembari memegang kertas dengan nomor tertentu.
Pembayaran terhadap pilot melalui kurir dan prosedur yang rumit, sebab transaksi keuangan antara Rusia dan negara lain dibatasi.
Kurir itu mengklaim dirinya telah menerima perintah langsung dari 'pemimpin penyelidik Rusia' Bellingcat, Christo Grozev.
"Grozev sebenarnya tak menjelaskan apapun kepada saya, dia hanya memberi tahu saya nama kurir yang akan menerima uang lewat kereta api," kata sang pilot.
Bellingcat merupakan kelompok jurnalisme investigasi dengan memeriksa fakta dan sumber intelijen.
Namun, Rusia mempertanyakan independensi kelompok itu karena kedekatan hubungan mereka dengan badan-badan intelijen.
"[Organisasi itu diyakini] diawasi oleh NATO]," kata salah satu agen FSB.
Lanjut baca di halaman berikutnya...