Korea Utara baru-baru ini dikabarkan mengalami masalah pangan. Harga makanan di negara itu naik dan membuat warga kesulitan.
Sebagaimana diberitakan Radio Free Asia, kelangkaan pangan tersebut terjadi setelah pemerintah sempat melarang impor imbas pandemi Covid-19. Tak hanya itu, hasil panen di Korut juga tak cukup memenuhi kebutuhan pangan warganya.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Xi Jinping Gembira Sambut Jokowi hingga Erdogan Bela Putin |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlepas dari kelangkaan pangan yang terjadi, warga Korea Utara mengonsumsi berbagai hewan untuk disantap. Hewan yang disantap juga ternyata dapat menunjukkan status sosial warga di negara itu.
Berikut sejumlah binatang yang disantap warga Korut di tengah ancaman kelaparan:
Salah satu sumber di Chongjin, Provinsi Hamgyong Utara, mengatakan kepada Radio Free Asia bahwa sejumlah pejabat militer dan Partai Buruh masih 'berburu' daging anjing meski Korut dilanda kelangkaan pangan.
"Sejak musim panas, Restoran Dangogi Kyongsong menjalankan bisnisnya di gedung tradisional Korea dengan dua tingkat di Aula Chongjin Pohang. Saat hari panas dimulai, [restoran] itu dipenuhi dengan masyarakat yang ingin memakan daging anjing," kata sumber itu.
Harga semangkuk sup anjing di Korut termasuk mahal.
"Warga biasa tak berani memakan semangkuk dangogi-jang [sup daging anjing], meski tahu sebaik apa makanan itu untuk tubuh," kata sumber itu.
"Sup [daging anjing] itu memiliki harga 12 ribu won [Rp199 ribu] satu mangkuknya, hampir setara dengan harga dua kilogram nasi," tutur sumber itu lagi.
Lanjut baca di halaman berikutnya...