Menhan Jepang Adik Abe Akui Dibantu Gereja Unifikasi saat Kampanye

CNN Indonesia
Rabu, 27 Jul 2022 19:51 WIB
Menhan Jepang yang juga adik mendiang eks PM Shinzo Abe, Nobuo Kishi, mengakui sempat dibantu anggota Gereja Unifikasi untuk melancarkan kampanye pemilu. (Foto: AFP/ROSLAN RAHMAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pertahanan Jepang yang juga adik eks Perdana Menteri Shinzo Abe, Nobuo Kishi, mengakui sempat dibantu Gereja Unifikasi untuk berkampanye saat pemilihan umum.

Gereja Unifikasi yang bermarkas di Korea Selatan menjadi sorotan setelah pelaku penembakan Abe, Tetsuya Yamagami, megaku membunuh sang eks PM lantaran dendam dengan sekte tersebut.

Kishi menjelaskan anggota kelompok itu bekerja sebagai sukarelawan, menelepon untuk meminta dukungan suara dan melakukan pekerjaan lain yang berkaitan dengan kampanye.

"Para anggota membantu saya sebagai relawan daripada sebagai anggota Gereja Unifikasi yang membantu saya. Perlu banyak pendukung untuk mendapat pemilih," kata Nobuo Kishi saat konferensi pers pada Selasa (27/7) dikutip media Jepang Jiji Press.

Namun, dia enggan mengatakan apakah dia akan menerima bantuan dari anggota Gereja Unifikasi dalam pemilihan umum selanjutnya. Kishi merupakan adik paling kecil Abe.

Selain Kishi, Ketua Komisi Keamanan Publik Nasional Jepang, Satoshi Ninoyu, juga pernah berkaitan dengan Gereja Unifikasi.

Ninoyu mengatakan ia menjadi pemimpin komite eksekutif dalam acara Peace Road 2018 di prefektur Tokyo. Acara ini disebut berkaitan dengan Gereja Unifikasi. Ninoyu mengatakan membiarkan namanya digunakan sesuai permintaan gereja tersebut.

Terpisah, sekretaris jenderal partai Abe, Partai Liberal Demokratik (LDP), Toshimitsu Motegi, mengatakan pihaknya tak mempunyai hubungan yang resmi dengan Gereja Unifikasi.

"Sudah dikonfirmasi bahwa LDP, sebagai organisasi, tak punya hubungan [dengan Gereja Unifikasi]," ujar Motegi kepada reporter seperti dikutip Yomiuri Shimbun.

Pernyataan itu mencuat usai beberapa anggota LDP dilaporkan berpartisipasi dalam acara yang berkaitan dengan sekte tersebut.

Motegi menegaskan telah meminta anggotanya untuk berhati-hati dalam menjalin hubungan dengan organisasi kontroversial.

Gereja Unifikasi panen perhatian usai Tetsuya Yamagami menembak Shinzo Abe pada 8 Juli lalu.

Yamagami menembak mati Abe lantaran dendam terhadap Gereja Unifikasi yang membuat ibunya bangkrut. Ibu Yamagmi mendonasikan sebagian besar harta keluarganya hingga bernilai miliaran rupiah setelah menjadi anggota sekte itu.

Akibat hidupnya yang kian susah, Yamagami pun dendam terhadap gereja itu dan menargetkan Abe sebagai pejabat yang ia yakini terlibat dengan Gereja Unifikasi. Padahal, Abe bukan anggota organisasi ini.

Namun, Abe disebut pernah mendukung organisasi itu. Ia muncul di beberapa acara yang digelar afiliasi Gereja Unifikasi, salah satunya pada September 2021 lalu.

Dalam video yang ditampilkan dalam pertemuan Federasi Perdamaian Universal (UPF), Abe memuji upaya mereka mendukung perdamaian di Semenanjung Korea dan fokus pada nilai-nilai keluarga.

Abe sendiri menekankan sistem keluarga tradisional dan paternalistik dalam gerakan politiknya.

"Saya menghargai fokus UPF pada nilai-nilai keluarga. Mari kita waspadai apa yang disebut gerakan revolusioner sosial dengan nilai-nilai yang berpikiran sempit," kata Abe dalam video itu yang dikutip Associated Press.

Kedekatan LDP, sebagai partai penguasa Jepang, dengan Gereja Unifikasi juga menjadi perhatian. Saat menjadi PM, Abe disebut turut menyuburkan sekte ini.



(isa/rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK