Pekan lalu, Presiden Joe Biden sempat keceplosan mengatakan bahwa militer AS menentang kunjungan Pelosi ke Taiwan.
Namun, Gedung Putih menolak menjelaskan detail soal ucapan Biden itu. Pelosi bahkan mengatakan dalam konferensi pers pekan lalu bahwa dia tidak yakin persis apa yang dimaksud Biden tersebut.
"Saya kira apa yang Presiden katakan mungkin militer takut pesawat saya ditembak jatuh atau semacamnya. Saya tidak tahu persisnya," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Menteri Pertahanan AS, John Kirby, mengatakan masih akan membahas soal lawatan ke Taiwan ini dengan Pelosi.
"Tentu saja, tugas kami adalah memastikan dia (Pelosi) punya semua konteks dan informasi sebelum dia bepergian kemanapun. Namun, retorika yang keluar dari piak China jelas tak membantu," ucap Kirby kepada CNN.
Ia kemudian berujar, "Tak ada seruan retorika yang meningkat seperti itu. Sekali lagi, semua ini tak harus berubah menjadi konfrontasi."
Kirby menegaskan tak ada satu pun kebijakan AS yang berubah dalam mendukung China atau Taiwan untuk mempertahankan diri, meskipun Pelosi tetap melakukan lawatan ke Taipei.
China selama ini menganggap Taiwan sebagai wilayah kedaulatannya yang membangkang karena ingin memerdekakan diri.
Pemerintahan Presiden Xi Jinping berulang kali menegaskan China akan berupaya dengan segala cara menyatukan kembali Taiwan dengan daratan China, termasuk menggunakan kekerasan militer jika perlu.
Sementara itu, Taiwan terus mendekatkan diri dengan negara-negara Barat terutama Amerika Serikat untuk mendapat dukungan dan pengakuan.
Hal itu pun kerap membuat China berang kepada Taiwan dan memperkeruh relasinya dengan AS yang sudah tegang.
AS memang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan karena China. Namun, Gedung Putih memiliki perjanjian khusus dengan Taiwan yang berisikan komitmen Amerika untuk membantu Taipei dalam hal pertahanan diri, termasuk dalam menghadapi China.
(isa/rds)