Warga Korut Berbondong Cerai Gegara Krisis, Rela Antre Bertahun-tahun

CNN Indonesia
Senin, 01 Agu 2022 11:43 WIB
Warga Korea Utara berbondong mengajukan gugatan cerai, tak kuasa selalu cekcok di tengah krisis. Namun, mereka harus antre karena pemerintah menghambat proses.
Perceraian kian sulit di tengah krisis Korea Utara. (AP Photo/David Guttenfelder)

Warga Unhung itu kemudian mengungkap bahwa kini, semakin banyak orang rela memberikan uang pelicin ke pengadilan agar kasus perceraiannya dimuluskan.

"Karena begitu banyak orang yang ingin bercerai, tak mungkin melewati tahap pertama pengajuan dokumen tanpa menyuap pengadilan," kata warga Unhung itu.

"Kenyataannya adalah jika kalian tak membayar suap, kalian tak akan pernah bercerai bahkan setelah menunggu tiga hingga lima tahun."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebaliknya, perceraian bisa diurus secepat kilat jika ada uang pelicin, yang sebenarnya dianggap tak kecil di tengah krisis Korut.

"Teman saya yang cerai tahun ini, memberikan 500 yuan [Rp1,1 juta] untuk mengajukan gugatan, lalu menyogok hakim sidang dengan 1.500 yuan [Rp3,3 juta]. Proses sidang dipermudah, dan persidangan secepat kilat. Dia bisa bercerai dalam dua pekan," katanya.

Di kota-kota lain, terdengar pula selentingan beberapa pasangan rela merogoh kocek dalam demi memperlancar perceraian. Sebagian dari mereka yang menyogok bahkan dilaporkan tak perlu mengikuti sidang.

Melihat begitu pelik urusan perceraian, kini banyak anak muda di Korut ogah mendaftarkan perceraian. Mereka hanya berpisah. Urusan cerai secara administrasi belakangan saja.

Anak muda lajang lainnya juga mulai ancang-ancang. Tak sedikit pasangan yang memilih untuk menunda pendaftaran pernikahannya guna mencegah perceraian.

"Mereka mendaftarkan pernikahan jika sudah punya anak atau sudah tinggal bersama beberapa tahun," ucap sumber lainnya.

(has)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER